banner 120x600

Mengenal Hiperhidrosis

Ilustrasi/rs-sejahterabakti.com
banner 120x600

BorneOneTV – Hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang berkeringat secara berlebihan yang terkadang tidak diakibatkan oleh suhu panas ataupun olahraga. Penderita bisa berkeringat sangat banyak, sampai-sampai keringat menembus pakaian dan menetes ke tangan.

Banyaknya keringat yang keluar tidak memengaruhi kesehatan secara serius, namun bisa berpengaruh buruk terhadap kualitas hidup penderita dan bisa menimbulkan perasaan malu, stres, depresi, dan gelisah.

Hyperhidrosis - alodokter

Jika tidak ditangani, penderita hiperhidrosis berisiko terkena beberapa komplikasi seperti:

  • Infeksi. Seseorang yang mengeluarkan keringat sangat banyak akan lebih mudah terkena infeksi kulit.
  • Efek psikologis. Pakaian dan tangan basah karena berkeringat bisa menimbulkan rasa malu, hal ini bisa memengaruhi psikologis pada penderita.
  • Bau badan tidak sedap. Tidak semua penderita hiperhidrosis akan memiliki bau badan tidak sedap, namun jika bakteri mulai berkembang, maka bau badan tidak sedap akan muncul.

Gejala Hiperhidrosis

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Umumnya beberapa faktor yang membuat seseorang banyak berkeringat adalah olahraga, suhu lingkungan yang panas, gelisah, atau dalam kondisi tertekan.

Namun, banyaknya keringat yang dikeluarkan penderita hiperhidrosis jauh di atas jumlah keringat yang biasanya dihasilkan oleh seseorang yang mengalami faktor-faktor di atas. Seseorang bisa dianggap menderita hiperhidrosis jika:

  • Banyaknya keringat bisa sampai mengganggu pekerjaannya, seperti kesulitan menggunakan keyboard komputer.
  • Mengalami gangguan saat menjalani aktivitas rutin seperti menyetir kendaraan.
  • Menghabiskan waktu cukup banyak untuk mengatasi masalah keringat, seperti sering mandi dan mengganti pakaian.
  • Menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan, karena sadar dirinya basah berkeringat.
  • Menarik diri dari kegiatan sosial
  • Tidak ikut serta dalam beberapa aktivitas seperti berdansa atau olahraga, karena takut tubuhnya akan makin banyak mengeluarkan keringat.

Kadang banyak berkeringat merupakan tanda seseorang terkena kondisi medis yang serius. Berkonsultasilah dengan dokter jika keringat mengganggu rutinitas harian, tubuh menghasilkan keringat lebih banyak secara mendadak, dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab.

Jika tubuh juga mengalami beberapa hal berikut ketika menghasilkan banyak keringat, segera temui dokter:

  • Suhu tubuh di atas 40 derajat Celsius.
  • Sakit kepala atau kepala terasa ringan.
  • Sakit pada dada.
  • Mual.
  • Menggigil.

Penyebab Hiperhidrosis

Jika dilihat berdasarkan penyebabnya, hiperhidrosis dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

  • Hiperhidrosis primer. Hiperhidrosis yang tidak diketahui penyebabnya. Meskipun tidak jelas, terjadinya hiperhidrosis primer umumnya dipengaruhi oleh sistem saraf simpatik dan faktor genetik.
  • Hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis yang bisa diidentifikasi penyebabnya. Beberapa penyebab hiperhidrosis adalah: obat-obatan, infeksi, mengidap penyakit Parkinson, gangguan sel darah atau sumsum tulang, kehamilan, menopause, gelisah, hipoglikemia, hipertiroid, obesitas, serangan jantung, dan gangguan sistem saraf.

Diagnosis Hiperhidrosis

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Beberapa tindakan yang umumnya dilakukan dokter untuk mendiagnosis hiperhidrosis adalah:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien serta mempelajari catatan medisnya.
  • Tes darah dan urine. Dokter akan meminta sampel darah atau urine pasien untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
  • Tes keringat. Beberapa jenis tes yang bisa dilakukan untuk menentukan seberapa parah kondisi hiperhidrosis pada seseorang adalah tes iodine-starch, tes thermoregulatory sweat, dan tes konduksi kulit. 

Pengobatan Hiperhidrosis

Langkah penanganan yang biasanya dijalankan dokter untuk mengobati hiperhidrosis terdapat dua jenis, yaitu:

Pemberian obat-obatan

  • Antiperspirant. Dokter akan meresepkan antiperspirant lebih kuat untuk mengontrol keluarnya keringat.
  • Antikolinergik atau antimuskarinik. Obat jenis ini akan diberikan oleh dokter untuk menghambat aktifnya kelenjar keringat.
  • Antidepresan. Beberapa jenis obat untuk menangani depresi juga bisa dikonsumsi karena memiliki efek mengurangi keringat.
  • Botox (Botulinum toxin) juga bisa disuntikkan pada bagian kulit yang menderita hiperhidrosis untuk mengurangi keringat.

Pembedahan dan tindakan lainnya

  • Iontoforesis. Gelombang listrik lemah akan dialirkan pada bagian kulit yang terkena hiperhidrosis melalui media air atau bantalan yang basah.
  • Endoskopi simpatektomi dada. Ini adalah salah satu tindakan pembedahan yang bertujuan untuk memotong atau menghambat saraf yang mengontrol produksi keringat.
  • Pengangkatan kelenjar keringat. Prosedur ini biasanya dilakukan dokter untuk menangani hiperhidrosis di bagian bawah lengan atau ketiak.

Agar gejala hiperhidrosis tidak semakin parah, dokter juga akan menganjurkan penderita untuk mengubah beberapa kebiasaan harian seperti:

  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu keluarnya keringat penderita, seperti makanan pedas dan minuman keras.
  • Jangan mengenakan pakaian ketat yang terbuat dari serat buatan.
  • Menganjurkan penderita mengenakan pakaian berwarna putih dan hitam agar bekas keringat tidak terlalu terlihat.
  • Menggunakan antiperspirant secara rutin.
  • Memakai pelindung ketiak yang bisa menyerap keringat berlebih dan melindungi pakaian.
  • Memakai kaus kaki yang menyerap kelembapan dan menggantinya maksimal setiap dua hari sekali.
  • Jika mem
  • ungkinkan, kenakan sepatu kulit dan usahakan untuk mengenakan pasangan sepatu yang berbeda tiap hari.Membersihkan tubuh secara rutin untuk menekan perkembangan bakteri pada kulit. (alodokter.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: