banner 120x600

Menkeu: Kemiskinan dan Kesenjangan Belum Turun

enteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati. Foto: Arah.com/ Dini
banner 120x600

BorneOneTV – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja modal besar untuk pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan belanja sosial supaya tidak kemudian memunculkan masalah kesenjangan dan kemiskinan.

“Di masa-masa di mana kita mengeluarkan belanja infrastruktur, maka belanja sosial harus mengimbangi supaya masalah kemiskinan dan kesenjangan tidak makin melebar,” kata Sri Mulyani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa 18 Juli 2017.

Ia menegaskan pula bahwa penyerapan hasil belanja untuk ekspansi infrastruktur tidak selalu terjadi di tahun yang sama. Pengaruh pembangunan infrastruktur baru akan terjadi setelah berhasil terbangun.

Sehingga, lanjut Sri, kemiskinan dan pemerataan belum langsung tercermin turun pada masa-masa di mana pemerintah membelanjakan proyek-proyek infrastruktur.

“Katakanlah jalan raya, kalau belum selesai sepenuhnya maka keseluruhan aktivitas ekonominya belum ada,” kata dia.

Sri Mulyani juga menjelaskan Presiden Joko Widodo telah menggariskan bahwa pengeluaran pemerintah untuk kelompok warga miskin melalui kesehatan, pendidikan dan sosial, diharapkan bisa mengimbangi belanja pemerintah yang fokus pada belanja modal besar seperti infrastruktur.

“Kalau dari kementerian dan lembaga yang melakukan belanja sosial, dia bisa makin efektif, maka kita bisa imbangi belanja modal yang besar ini dengan perbaikan di bidang penurunan kemiskinan dan kesenjangan,” ucap dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 12,49 persen pada Maret 2011. Kemudian menurun menjadi 11,96 persen pada Maret 2012, lalu turun menjadi 11,36 persen pada 2013.

Lalu pada Maret 2014, persentase penduduk miskin mencapai 11,25 persen. Setahun setelahnya 11,22 persen, lalu pada Maret 2016 mencapai 10,86 persen.

Persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sendiri mencapai 10,64 persen, relatif lambat dibandingkan periode-periode sebelumnya.

Secara kuantitas, penduduk miskin per Maret 2017 sendiri mencapai 27,77 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang.(Arah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: