banner 120x600

Pj Gubernur Kalbar Ajak Perkuat Perdamaian Antar Umat

banner 120x600

Pontianak-BorneoneTV,  Pj Gubernur Kalbar Drs Dodi Riyadmaji MM mengajak umat Budha dan masyarakat Kalbar dapat menjadikan momentum Hari Raya Waisak untuk memperkuat perdamaian antarumat.

“Semoga hari raya ini memberi inspirasi bagi kita semua untuk mengupayakan kedamaian, ketenteraman, dan kesejahteraan di negeri yang kaya raya dan memiliki banyak kebhinnekaan ini,” kata Drs Dodi Riyadmadji, MM, Sabtu (9/6), saat menghadiri peringatan Dharmasanti Waisak yang di selenggarakan oleh Panitia Waisak bersama 2562 BE / 2018 di Ballroom Hotel Kapuas Pelace Pontianak.

Sebagaimana kita sadari bersama bahwa Perayaan Waisak tahun ini bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan, dimana umat muslim saat ini sedang menjalankan ibadah puasa.

“Ini moment yang sangat langka dan jarang sekali bertepatan, untuk itu kepada seluruh umat agar terus mengedepankan semangat toleransi yang selama ini telah terjaga dengan sangat baik khususnya di Kalbar,” tegasnya.

Dikatakannya, Pemprov Kalbar menyambut baik dilaksanakan kegiatan yang bernilai positif ini, selain sebagai wadah bersilaturahmi antar umat Buddha di Kalbar juga sebagai upaya bertukar fikiran, menuangkan ide dan gagasan terhadap berbagai kondisi yang sedang berkembang belakangan ini.

“Pemprov Kalbar sangat mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini dengan baik sehingga acara ini dapat berjalan aman, lancar dan sukses,” ujarnya.

Bagi umat Buddha, kata Pj Gubernur Kalbar Hari Raya Waisak mengandung tiga peristiwa suci, yakni kelahiran Pangeran Sidharta Gautama, tercapainya penerangan atau pencerahan sempurna oleh pertapa Gautama menjadi Sang Buddha, serta hari wafatnya Buddha Gautama.

Menurut Dodi, Sang Buddha telah mewariskan banyak ajaran luhur dan praktik-praktik kebajikan yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah, termasuk di Nusantara ini.

“Agama Buddha telah menjadi bagian penting dari kehidupan nenek moyang di masa lalu. Banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga, salah satunya yang termahsyur adalah Kakawin Sutasoma,” ujarnya. (LAY).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: