Sintang,BorneoneTV_ Warga di tiga desa, yakni Desa Merkak, Desa Air Nyuruk dan Desa Kendu, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang dihebohkan dengan banyaknya ikan mati yang mengapung di sungai.
Atas kejadian matinya ikan- ikan di sungai tersebut, masyarakat di 3 (tiga) desa merasa khawatir untuk mengunakan air sungai untuk kebutuhan sehari- harinya.
Masyarakat merasa dirugikan, karena air yang biasa digunakan, kini masyarakat tidak berani mengunakannya. Rencananya masyarakat akan menyurati pihak perusahaan, meminta pertanggung jawabannya secara adat.
LSM NCW kalbar Ibrahim MYH, yang mendapat laporan dari masyarakat mengatakan (3/8/2017), Jika tidak ada aktivitas apapun disekitar sungai, logikanya” tidak mungkin ikan-ikan itu pada mati.NCW Kalbar menuding Matinya ribuan ekor ikan disungai diduga akibat pencemaran limbah pabrik sawit PT.Perdana sawit Paltation (PT .PSP ) ,Untuk itu NCW Meminta agar Polres sintang seger a melakukan Penyelidikan atas permasalahan pencemaran lingkungan yang menyebabkan ribuan ekor ikan mati mengapung di sungai melawi Sintang .”Aktivitas apapun yang ada disekitar sungai itu jelas telah mencemari dan meracuni ikan-ikan tesebut, memusnahkan ciptaan TUHAN, “ungkapnya.
Selain Pihak Polres Sintang , Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar dan Kabupaten Sintang harus segera turun lapangan, mengecek langsung penyebab dari matinya ikan tesebut. Jagan dibiarkan berlarut- larut, karena sungai tersebut di mamfaatkan warga untuk kebutuhan sehari- harinya, kalau ada apa- apa dengan masyarakat siapa yang bertanggung jawab” tegas Ibrahim MYH.(DD)