Pontianak, BorneoneTV.Krisis Bahan Bakar Binyak (BBM) bersubsidi jenis solar terjadi di wilayah Kalimantan Barat. Akibatnya, banyak truk angkutan ekspedisi maupun kendaraan umum yang harus mengantri berjam- jam lamanya, bahkan terkadang ada hingga berhari- hari untuk mendapatkan BBM subsidi jenis solar.
Seperti pemandangan yang terlihat di SPBU Lintang Batang (6/8/18), jalan trans kalimantan, Provinsi Kalimantan Barat. Terlihat antrian kendaraan yang berjubel di halaman SPBU, hingga memenuhi jalan raya utama, semua ini diakibat dari kurangnya pasokan BBM subsidi jenis solar.
Imbas dari langkanya BMM jenis solar tersebut, para pelaku usaha pengiriman barang (ekspedisi) mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang ke beberapa wilayah yang ada di kalimantan Barat, ini jelas akan menimbulkan dampak kerugian, baik dari segi waktu maupun sisi ekonomi masyarakat.
Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu sopir ekspedisi Astaman, dirinya merasa sangat dirugikan, banyak waktu yang terbuang untuk mendapatkan BBM jenis solar, terkadang bisa sampai 2 (hari) mengantri untuk mendapatkan solar,”ujarnya.
“Pengiriman barang ke luar kota pun menjadi terhambat, barang yang seharusnya bisa tepat waktu untuk sampai di tujuan,menjadi terlambat. Padahal barang- barang yang diantarkan merupakan kebutuhan pokok, yang seharusnng ya cepat diantarkan,”terang Astaman.
Hal senada di ungkapkan oleh sopir Dum Truck Hendri, “menurutnya kelangkaan solar terjadi hampir di semua SPBU yang ada di wilayah Kalimantan Barat dan sudah terjadi kurang lebih selama 2 (dua) bulan,”ucapnya.
Para sopir berharap kepada pemerintah dan pihak Pertamina agar persoalan kelangkaan solar bersubsidi di provinsi wilayah kalimatan Barat dapat segera teratasi dan normal kembali, sehingga dampak kerugianya tidak meluas dan menjadi besar,”pungkasnya.
Ketika persoaloan kelangkaan BBM jenis solar terjadi disejumlah SPBU di kalbar ke pihak pertamina Pontianak melalui Whatsapp miliknya branch manager Marekting KalbarTeng, Teuku Johan pada senina malam (6/8 ) mengungkapkan pasokan BBM jenis solar kesejumlah SPBU tidak ada pengurangan alias normal dan lancar.Menurut Johan perlu dilakukan cek and ricek dilapangan apakah ada faktro lain ,yang menyebabkan kelangkaan BBM Solar disejumlah SPBU di kalbar .
Hal yang sama juga diungkapkan Arwin ,Sales Exucutif BBM Pontianak ,melalui Wahtsappnya dirinya mengakui kurang paham ,kenapa banyak menanyakan persoalan kelangkaan BBM jeni solar disejumlah SPBU ,padahal tidak ada pengurangan pasokan .(dd)