Pontianak ,BorneoneTV . Ketua tim penasehat hukum Au siswi korban pengroyokan siswi Sma di Pontianak , Daniel edward Tangkau,SH. menolak tegas diversi yg di lakukan di Polresta, pontianak ,kamis malam (11/04 ) keluarga korban melalaui penasehat hukum Daniel Edward Tangkau SH Cs , menolak dan tetap meminta kasus ini diproses secara hukum .
Adanya rencana pendalaman dari aparat kepolisian adanya hoax dalam kasus au ini seperti yang dilansir salah satu media online dan cetak lokal ,.pihak keluarga sangat menyayangkan adanya pihak -pihak tertentu menggring opini tersebut kasus au ini bernuansa hoax ,ungkap Ummy Kalsum dari keluarga korban sekaligus tim Penasehat hukum dari Audrey saat memberikan kerangan pers ,pada jumat pagi ( 12/04 ) di Rumah sakit promedika Pontianak .
“ Kami dari keluarga korban menyatakan ini fakta adanya penganiayaan, terbukti dari fakta foto foto kondisi tubuh korban yg memar dan lebam yang di tunjukan kepada awak.media .dimana foto foto tersebut saat korban dirawat dirumah sakit Promedika pada tanggal 5 april yang lalu .,jadi kami sedikiti heran kenapa pihak kepolisian memberikan keterangan pers beberpa hari lalu dinyatakan hasil visum, nihil tidak ada tanda tand lembam dan emar di sekujurtu tubuh korban, Padahal korban benar benar memar dan lembam ,ungkap umy kalsum saat menunjukan foto korban saat dihari pertama rawat inap 6 April 2019 .
Kontriversi adanya pernyataan kapolresta pontianak .Kombes Pol.m.anwar nasir yg menyatakan hasil dari visum rumah sakit promedika nihil dengan fakta sebenarnya dilapangan dimana korban memang mengalami memar dan lebang bahkan masih dirawat dirumah sakit ,terbaring lemah dan masih dinfus serta muntah muntah ,ungkap umy kalsum sedikit kecewa sambil ,memperilhatkan kondisi korban terkini
Menyikapi kasus ini ,Daniel Edwar Tangkau ,SH agaR terang benderang dan tutas proses hukumnya dari pihak keluarga korban melalui penasehat hukum nya .Daniel Edward Tangkau .SH .meminta kepada pihak rumah sakit memberikan copian hasil visum dan rekam medis kepada keluarga korban sampai saat ini belum.diterima baik waktu korban awalnya divisum dirumah sakit Bhyangkara dan saat dirujuk kerumah sakit Promedika untuk perawatan intensip akibat dampakn pengroyokan baik seca ra fisik maupun psikis .
Sampai ini kondisi korban masih lemah terabring dirumah sakit dan secara psikis perlu mendapat perawatan dirumah sakit promedika ,hal itu dibenarkan oleh dokter jojor prutrini Sinaga yg merawat korban selama dirumah sakit Promedika saat diwawancara TV nasional secara eklusif .
Keluarga korban berharap . agar pihak pihak tertentu jangan menambah beban lagi dengan tudingan adanya kasus pengroyokan ini adanya hoax dihentikan karena ini akan beban dantramatik berkepanjgan bagi korban(tim )