banner 120x600

Ekspor Hasil Pertanian Seharusnya Dalam Bentuk Olahan

banner 120x600

Pontianak, BorneOneTV.com –  Ekspor hasil pertanian ke negeri Jiran, Malaysia masih berupa bentuk segar. Ini pernah ditemukan Gubernur Kalbar, Sutarmidji di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk Sambas.
“Hasil pertanian dikirim langsung dan belum diolah,” ujar Sutarmidji, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bank Indonesia Festival, di Eks Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia, (22/2) kemarin.
Salah satu komoditas pertanian yang di ekspor ke negeri Jiran itu, kata Sutarmidji, adalah talas. Dia menyayangkan ekspor itu masih dalam bentuk segar, tanpa pengolahan terlebih dahulu. Padahal, produk tersebut akan lebih bernilai ekonomi bila diekspor dalam bentuk olahan atau pangan jadi. Dengan mengekspornya dalam bentuk jadi, atau minimal setengah jadi, profit yang dihasilkan tentu akan lebih besar.

Seharunya, lanjut dia, para eksportir mencari tahu lebih dalam, produk turunan apa yang dihasilkan dari olahan talas di Malaysia. Dalam hal ini, dia menilai Konsulat Indonesia di negera itu juga harus membantu mencari informasi soal pengolahannya. “Pernah tidak kita konsultasi dengan Konsulat, di sana itu talas dibuat apa. Kalau kita tahu, kita bisa coba produksi sendiri produk turunannya. Kita bisa membuat produk yang potensial di pasar Malaysia,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, UMKM terbukti mampu bertahan menghadapi berbagai macam kondisi ekonomi, termasuk saat bergejolak. Menurut Sugeng, UMKM menjadi penyelamat perekonomian tanah air saat terjadi krisis.
“UMKM menjadi sumber penyerapan tenaga kerja, karena itu memang kita harus memberdayakan UMKM secara optimal,” ujarnya.
Lanjut Sugeng, BI Kalbar melalui inkubator bisnisnya, harus memberikan dukungan sekaligus bimbingan kepada para pelaku UMKM di provinsi ini, agar mereka mampu meningkatkan nilai produknya. Dengan harapan, produk yang dihasilkan tidak hanya mampu menembus pasar lokal, tetapi juga pasar internasional. “Kita harus mendorong produk-produk UMKM tujuan ekspor,” ucapnya.

Selain itu, agar pangsa pasar luar negeri terbuka, Sugeng meminta para pelaku UMKM meningkatkan nilai kualitas produknya, diantaranya pengemasan yang baik. Sugeng menilai, ada banyak produk makanan yang dihasilkan oleh UMKM Kalbar, tetapi masih lemah dalam hal pengemasan. “Hanya kemasannya belum bagus, masih di dalam bentuk transparan,” tuturnya. (Lay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: