Pontianak, BorneOneTV – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Musyafak, Selasa (7/3) memimpin Upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri yang dilakukan di halaman Mapolda Kalbar.
Upacara tersebut serentak dilakukan di seluruh Wilayah Indonesia, dengan jumlah sebanyak 9.842 orang yang terdiri dari 9.244 polisi laki-laki dan 598 polisi wanita.
Kapolda Kalbar, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Musyafak mengatakan bahwa upacara yang dilakukan merupakan momentum penting dalam menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun ajaran 2016/2017, yang diselenggarakan selama tujuh bulan.
“Sebanyak 323 bintara di Kepolisian Daerah Kalbar yang mengikuti upacara tersebut diharapkan keberadaannya dapat memperkuat dan mendukung pelaksanaan tugas Polri dalam menangani seluruh potensi gangguan dan kejahatan yang terjadi,” ujarnya.
Sehingga lanjut dia, upaya mewujudkan Polri yang semakin profesional, modern dan terpercaya segera terealisasi.
Dengan dilaksanakan upacara tersebut, menurut Musyafak, sebanyak 323 bintara secara resmi menjadi anggota Polri.
“Hal ini berarti saudara telah melekat berbagai tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai Bhayangkara negara,” paparnya.
Masih dalam amanat yang dibacakan Kapolda, nanti para bintara tersebut akan berdiri dijajaran terdepan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kehadiran saudara akan menjadi cermin layanan Polri secara keseluruhan, untuk itu pada momen berbahagia ini ada beberapa penekanan yang akan saya sampaikan kepada para Bintara remaja Polri untuk di pedomani dan dilaksanakan,” ujarnya.
Lanjut Kapolda, adapun pedoman yang harus dilaksanakan adalah jaga selalu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai landasan moral dan spiritual dalam pelaksanaan tugas yang di emban.
“Laksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, jujur, ikhlas, penuh semangat dan tanggung jawab, hindari perbuatan yang dapat merusak kehormatan diri dan organisasi Polri,” lanjutnya.
Selain itu, pahami, hayati dan amalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tribata dan catur prasetya sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja insan Bhayangkara dalam pelaksanaan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
“Terapkan pola hidup sederhana dan tidak terjebak dalam perilaku koruptif dan budaya hedonisme,” imbuhnya.
Kemudian kepada para Bintara tersebut, menjadi panutan dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, memberikan solusi dari permasalahan yang berkembang, mencegah berbagai potensi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) agar semakin memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat.
“Jalin Sinergi dengan seluruh elemen bangsa, agar memiliki kesamaan Visi dan tujuan dalam menciptakan, memelihara serta meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat,” pungkasnya. (jon)
https://plombier-saint-thibault-des-vignes.fr/