Mempawah, BorneOneTV – Sejumlah Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Mempawah, mengunjungi Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Toho, Kecamatan Toho, Kamis (9/3). Kehadiran komisi yang yang diketuai Ridhuan Ismail, SH, ini untuk melihat dari dekat kondisi BBI yang selama ini keberadaannya dinilai belum dapat dioptimalkan. Usai peninjauan, para wakil rakyat ini siap mengalokasikan anggaran mendukung pembenahan BBI.
“Apa yang sudah direncanakan Dinas PKP2 Kabupaten Mempawah harus kita dukung, karena jika BBI ini sudah dibenahi maka bisa memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Mempawah. Sekarang tinggal pemerintah daerah memback up alokasi anggaran perbaikan BBI ini,” kata Ridhuan Ismail yang didampingi Wakil Ketua Komisi II, Herman AP, SE dan Anggota Komisi II, Endang Puspahadi.
Selama melakukan peninjauan, Ridhuan berhasil memperoleh sejumlah informasi mengenai kendala-kendala sarana dan prasarana yang dihadapi BBI Lokal Toho. Diantaranya bocornya sejumlah kolam penampungan sehingga tidak dapat dipergunakan mengembangbiakkan ikan, kemudian reservoir atau waduk sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan BBI yang harus dibenahi.
“Nah jika itu semua sudah dibenahi, maka langkah selanjutnya adalah pembangunan fasilitas balai pendidikan dan pelatihan yang nanti bisa dipergunakan kelompok masyarakat atau pelajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan di bidang perikanan,” ujarnya seraya mendukung BBI Lokal Toho menjadi kawasan Agrowisata handalan Kabupaten Mempawah.
Kepala DPKP2 Kabupaten Mempawah, H. Ridwan Rusli, SH, MM, menyambut baik dukungan Komisi II yang siap mengalokasikan anggaran membenahi BBI Lokal Toho. Ia berharap dukungan itu nantinya bisa mengoptimalkan peran BBI dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), serta menggerakan ekonomi kerakyatan Kabupaten Mempawah.
“Ada banyak kendala BBI Lokal Toho, diantaranya sarana dan prasana maupun SDM yang mengelolanya. Untuk SDM, kita hanya memiliki tenaga 8 orang untuk mengelola areal seluas 5 hektare. Bila dibandingkan dengan Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Kalbar di Anjongan yang memiliki 34 tenaga ditambah pelajar yang magang, maka BBI Lokal jauh tertinggal. Belum lagi masalah kolam yang bocor,” ungkapnya.
Ridwan berharap kedepannya BBI Lokal Toho yang memiliki sekitar 30-an kolam itu dapat dikelola secara maksimal agar memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat. Ia juga berharap BBI Lokal Toho menjadi lokasi penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Internasional Kijing, serta tempat pendidikan dan pelatihan serta kawasan agrowisata.
“Selain berwisata, masyarakat terutama anak-anak bisa mendapatkan edukasi tentang dunia perikanan. Secara tidak langsung mereka akan terdidik untuk mencintai alam, mahluk hidup dan lingkungan sekitar,” ucapnya. (fsa)