Sambas, BorneOneTV – Dalam kunjungan kerjanya ke Kalbar, setelah meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Nanga Badau pada kamis (16/03), Presiden RI ke-7, Joko Widodo pada Jumat (17/3/2017) kembali meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dengan Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Menurut Jokowi, “Kamis kemarin saya meresmikan Pos Lintas Batas di Nanga Badau dan 3 bulan yang lalu saya meresmikan Pos Lintas Batas di Entikong. Pada hari jumat ini kita resmikan lagi pos lintas batas di Aruk, Kabupaten Sambas,” Ungkapnya di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, Jumat (17/03).
“Dengan mengucap bismillah, dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang saya resmikan PLBN Aruk,” ungkap Presiden Jokowi sambil memencet sirine bersama menteri PU Pera Basuki Hadimuldjono dan Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH sebagai pertanda simbolis diresmikannya PLBN Aruk, Kabupaten Sambas.
Jokowi pun berharap adanya PLBN Aruk ini jangan hanya dijadikan kantor instasi pemerintah saja, namun dapat berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Sambas.
“Jangan hanya sebatas sebagai kantor imigrasi, karantina, kantor bea cukai, tidak seperti itu, harusnya masyarakat bisa memanfaatkan PLBN ini untuk menumbuhkan ekonomi yang ada di Kabupaten Sambas” ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi sangat mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat yang angkanya sebesar 5,22 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi Pemerintah Pusat dan Jokowi juga berharap agar pertumbuhan ekonomi ini dapat dipertahankan oleh seluruh masyarakat.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk Sambas :
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk yang diresmikan Presiden Jokowi ini terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat dengan luas total bangunan PLBN Aruk adalah 2,9 ribu meter persegi di lahan seluas 9,1 hektare yang terdiri atas bangunan utama, bangunan pemeriksaaan terpadu, rumah pompa dan genset, bangunan gudang sita, car wash, check point dan bangunan lain.
Masih ada rencana pembangunan tahap dua seluas 4,44 ribu meter persegi di lahan 17,99 hektare untuk mess pegawai, rest area, pasar perbatasan, serta gedung serbaguna.
Bentuk bangunan PLBN Aruk mengadaptasi arsitektur tradisional Suku Dayak Kalimantan yaitu Rumah Panjang. Ornamen bangunan utama PLBN mengadaptasi corak ukiran tradisional dayak
Bila pembangunan berjalan lancar, diproyeksikan jumlah pelintas PLBN Aruk per hari pada 2020 mencapai 240 orang dan 120 kendaraan. (Dina)