1000047364.jpg1000047364.jpg

Jasad Mr X Ditemukan Tewas Mengapung Dalam Sungai

Jasad mr x yang dibawa ke Biddokes Mapolda Kalbar untuk dilakukan visum. Foto : Joni
banner 120x600

Pontianak, BorneOneTV –  Mayat tanpa identitas, Selasa (21/3) Siang ditemukan tengah mengapung di perairan Sungai Kapuas tidak jauh dari kawasan Dermaga Penyeberangan Feri, tepatnya di Jalan Bardan, Pontianak.

Penemuan jasad tersebut, berjenis kelamin laki-laki kata salah satu personel Inafis Polresta Pontianak, Bripka Agung Utomo, pertama kali ditemukan oleh warga, kemudian temuan ini diinformasikan kepada anggota kepolisian.

“Anggota kepolisian yang mendapatkan informasi adanya temuan mayat tanpa identitas, menghubungi personel piket Identifikasi (Inafis) untuk meminta bantuan identifikasi jenasah tanpa identitas tersebut, karena di tubuh korban tidak ditemukan identitas, uang ada beberapa di saku korban,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan Inafis Polresta Pontianak, mayat tersebut sudah dipastikan berjenis kelamin laki-laki. Dengan mengenakan kaos hitam berlist merah dan celana jeans pendek warna biru.

“Sudah kami ketahui dari ciri-ciri khususnya, kemudian kondisi tubuh korban sudah dalam keadaan mengembang dan sudah mengeluarkan bau, namun belum membusuk. Jadi kalau mayat yang sudah berendam di dalam air, pasti mengeluarkan bau, karena sudah berendam di dalam air berjam-jam,” jelasnya.

Mayat pria tersebut menurut Bripka Agung diperkirakan berusia sekitar 30 tahun. Namun, ia menegaskan, untuk lebih akurat akan dijelaskan oleh dokter forensik yang memeriksa jenasah pria tersebut.

“Kalau menurut saya diperkirakan sekitar 30 tahun. Tapi nanti dijelaskan dokter yang memeriksa saja, karena lebih ahli. Setahu saya kalau untuk mengetahui seseorang biasanya itu dilihat dari gigi, karena tumbuh gigi itu ada fasenya,” terangnya.

Hambatan dari pihaknya dalam mengambil sidik jari korban, karena jari jenasah pria tersebut sudah mengembang. Sehingga jari korban diikat dengan diurut perlahan agar lemas dan memudahkan proses penyuntikan. Sebelum disuntik, jari korban diikat dengan gelang karet dan kemudian dioleskan dengan tinta hitam. Sidik jari korban akan ditempelkan ke kertas AK-23.

“Artinya tidak dimungkinkan untuk mengambil sidik jari seperti biasa, terpaksa kami gunakan teknik dengan cara menyuntikkan cairan silikon atau air pada jari korban yang hendak kami ambil sidik jarinya, sehingga bisa didapatlah sidik jarinya yang sempurna,” paparnya.

Sementara itu, Dokter forensik Biddokkes RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar, dr Edi Syahputra Hasibuan Spf mengungkapkan, mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas yang ditemukan terapung di perairan Sungai Kapuas, tak jauh dari kawasan Dermaga Penyeberangan Feri di Jalan Bardan, Pontianak, sekitar pukul 11.30 WIB, diperkirakan berusia sekitar 25 hingga 40 tahun.

“Diperkirakan berusia sekitar 25 sampai 40 tahun. Tidak ditemukan bekas luka, mayatnya ini juga sudah busuk. Kemungkinan masuknya cairan ke dalam saluran nafas, yang mengakibatkan mati lemas,” ungkapnya usai memeriksa jenasah korban di UGD Biddokkes RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar.

Korban menurut dr Edi, diperkirakan sudah sekitar 2 sampai 3 hari di dalam air. Hingga saat dilakukan pemeriksaan forensik di UGD Biddokkes RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar, belum ada pihak keluarga yang menyatakan keluarga dari korban tersebut.

“Kalau di rumah sakit belum ada, nggak tahu juga dengan pihak kepolisian, apa sudah atau belum ada keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Selanjutnya jenasah korban ini akan kami serahkan kepada pihak penyidik dan kemudian ditangani dinas sosial, nanti dinas sosial yang akan melakukan tugas dan tanggungjawab mereka dalam melaksanakan pemakaman korban,” pungkasnya. (jon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: