Sanggau, BorneOneTV – Program cetak sawah 1.500 hektar di Kabupaten Sanggau yang seharusnya dimulai sekitar bulan Maret terpaksa ditunda. Penundaan tersebut disebabkan adanya Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kementrian Pertanian dengan DPR RI. Penundaan tersebut secara resmi disampaikan kepada seluruh Dinas Pertanian di Indonesia.
“Ada surat resmi dari Kementerian ke kita, yang menyebutkan penundaan sementara menunggu hasil RDP, suratnya ada cuma saya lupa tanggal berapa,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perikanan (Hangpang Holtikan) Kabupaten Sanggau, Ir. H.John Hendri.
John Hendri menjelaskan, eksekusi program cetak sawah akan dimulai usai RDP selesai dengan batas waktu minimal 40 hari setelah surat dari Kementerian itu keluar dan dikirimkan ke Daerah.
“Batas waktunya sampai 40 hari sejak di keluarkannya surat itu,” kata John. Ia menambahkan bahwa rapat tersebut merupakan rapat dengar pendapat terkait sejauhmana program keberhasilan program cetak sawah yang sudah dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
“Tentu DPR RI kepengen juga ada laporan mengenai program cetak sawah kita, seperti apa progres selama ini, paling seputar itu, ya wajarlah, ibaratnya kalau kita di Daerah DPRD memanggil Bupati dulu, cuma itu tadi, sebelum itu dilaksanakan DPR RI menyarankan program cetak sawah di tunda dulu, bukan dibatalkan,” ujarnya.
Penundaan program cetak sawah tersebut diakui John Hendri tidak akan mengganggu kuota yang telah ditetapkan dan tidak mengganggu planing awal yang sudah disusun Kementrian Pertanian.
“Kalau kuota malah mungkin bertambah. Dan saya kira juga tidak mengganggu planing awal. Karena bagaimanapun juga kalau tidak ada RDP ini Februari sudah mulai jalan, inikan ada jangka kurang lebih enam bulan, anggaplah kita mulai bulan April, kan masih ada waktu,” jelasnya.
“Karena program cetak sawah ini melibatkan TNI, mereka juga menahan sementara,” tambahnya.
John Hendri menegaskan, secara administrasi pihaknya sudah siap melaksanakan cetak sawah. Artinya, lahannya dimana, petaninya dimana, lokasinya Desa A dan Desa B sudah ada.
“Tinggal actionnya saja ni, kita sudah siap melaksanakan cetak sawah bersama TNI,” pungkasnya. (Hery Darmawansyah)