BorneOneTV – Warga Desa Mungguk dan Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat memiliki tradisi unik dalam memeriahkan hari raya Idul Fitri, warga kedua desa yang dipisahkan anak sungai sekadau itu menggelar perang bedil.
Perang dilakukan diatas anak sungai sekadau pada minggu sore, 25 juni 2017, warga kedua Desa saling serang dengan mengunakan bedil yang dimasukan kedalam perahu. Layaknya di medan perang, warga dari Desa Mungguk saling panah dengan warga dari Desa Tanjung dengan bedil yang dirakit dari kaleng bekas, nyaringnya suara bedil membuat banyak warga yang tak tahan mendengarnya.
Menurut Bernat, salah seorang warga Desa Mungguk mengatakan perang bedil merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan masyarakat ke dua Desa, meski telinga sakit, namun warga tetap bersemangat.
Untuk mengamankan pelaksanaan perang, Kepolisian Resort Sekadau dibantu Kepolisian Sektor Sekadau Hilir menerjunkan puluhan personil pengamanan dan polisi mengimbau warga agar tidak emosi dalam memainkan permainan yang menjadi tradisi turun temurun warga tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sekadau Hilir, Inspektur Polisi Satu (Iptu), Masdar mengatakan pihaknya mengawal ketat pelaksanaan perang bedil tersebut, polisi juga memberikan bantuan kepada peserta perang bedil yang perahunya karam.
Tradisi perang bedil ini pun menjadi tontonan gratis warga di Sekadau dan sekiatrnya dan warga mengaku terhibur dengan tradisi perang bedil tersebut. (Tut Wuri Handayani/ Alek Syukri)