BorneOneTV – Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan DPK Perbankan hingga Mei 2017 mengalami peningkatan, tetapi disisi lain penyaluran kredit alami penurunan.
DPK di Jabar pada Mei 2017 dibandingkan dengan triwulan I 2017 naik menjadi 8,35% dari 8,20% dimana terdorong pertumbuhannya oleh meningkatnya giro perbankan.
Adapun perlambatan pertumbuhan kredit tercatat dari 8,40% menjadi 8,06% terutama pada kredit investasi dan konsumsi.
“Perbankan diperkirakan masih melakukan konsolidasi dengan menahan ekspansi kredit ditengah risiko kredit atau NPL yang naik,” ujarnya, Jumat (7/7) pada Press Conference “Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Terkini” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat.
Sektor yang memiliki risiko tinggi dalam penyaluran kredit dan menjadi perhatian utama perbankan adalah sektor konstruksi dan jasa dunia usaha. Secara spasial penyaluran kredit mayoritas terkonsentrasi di wilayah berbasis industri. Sementara penghimpunan DPK terkonsentrasi di wilayah perkotaan yang berbasis perdagangan.
Untuk sektor UMKM, Non Performing Loans (NPL) terjadi penurunan terutama untuk NPL UMKM sektor perdagangan dan industri pengolahan. (Jo/Humas Pemprov Jawa Barat)