BorneOneTV – Wacana dan kajian perpindahan Ibu Kota Negara yang rencananya akan dipindahkan ke Pulau Kalimantan, mendapat tanggapan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM .
“Sekarang ini yang mencuat adalah di Kalimantan karena di pulau Kalimantan tidak rawan gempa dan segala macam, itu adalah satu syarat untuk pemindahan ini,” ungkap Cristiandy disela-sela acara Diklat Manajemen Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan dan Diklat Pembinaan dan Pelayanan Pemerintah Desa di salah satu hotel di Pontianak pada Senin, tanggal 10 Juli 2017.
Christiandy mengatakan, mengenai lokasi perpindahan ibu kota, dari beberapa daerah di Indonesia, memang pulau Kalimantan yang lebih diprioritaskan. Meski Palangkaraya menjadi prioritas, namun daerah tersebut belum final akan dijadikan ibu kota.
“Dari catatan sejarah pun waktu zaman Bung Karno, dipilih Palangkaraya atau Kalteng, tapi bukan berarti kalau nanti kajiannya di Kalteng ada keterbatasan dan lebih layak Kalbar, Kalbar juga siap, tapi sesama Kalimantan jangan ribut dulu lah,” ungkapnya.
Menurut Cristiandy, Kalbar memiliki potensi jika dijadikan Ibu Kota Negara, terlebih secara geografis berada di wilayah perbatasan.
“Jika Kalbar dinilai lebih strategis, kita siap dan rakyat semua harus mendukung,” ungkapnya.
Cristiandy menambahkan belum ada keterlibatan pihak Pemerintah Provinsi Kalbar dalam kajian perpindahan Ibu Kota tersebut.
“Setahu saya belum ada, sampai sekarang belum ada, saya ngak tahu kalau ada yang ditugasin untuk itu,” jelasnya. (Bagas)