Sejumlah Agenda Ramaikan Harganas di Bandar Lampung

BorneOnetv.com – Hari keluarga nasional (Harganas) ke XXIV tahun 2017 ini dilaksanakan di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

Beberapa agenda yang telah dan akan dilaksanakan hingga hari Puncak pada 15 Juli 2017 mendatang telah digelar.

Salah satu agenda yang telah diadakan adalah seminar nasional bertema “Ciptakan Keluarga Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dan Masyarakat Hidup Sehat”.

Sekda Lampung, Sutomo mengatakan melalui gerakan masyarakat sehat maka Pemprov Lampung bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BkkbN) serta instansi terkait melaksanakan seminar nasional dengan harapan masyarakat dapat melaksanakan seluruh 8 fungsi keluarga.

“Didalam delapan fungsi keluarga maka seluruh masyarakat akan mudah mendapatkan keluarga sehat menuju keluarga sejahtera,” ungkap Sekda Lampung di Hotel Emersia, Kamis 13 Juli 2017.

Diakuinya hingga saat ini fungsi keluarga belum sepenuhnya optimal dilaksanakan sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, BkkbN serta instansi terkait untuk lebih mengingatkan masyarakat luas dalam penerapan demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Ambar Rahayu menerangkan seminar ini dilaksanakan selain untuk memperingati Harganas ke XXIV juga untuk menggiatkan gerakan masyarakat sehat sehingga seluruh keluarga menyadari dari keluargalah tercipta generasi sehat dan sejahtera.

“Karena dari keluarga terdapat generasi berencana seperti para remaja yang harus sejak dini perduli akan kehidupan berkualitas,” katanya.

Dijelaskan Ambar bahwa kepedulian akan kesehatan reproduksi remaja yang merupakan generasi berencana selain kepedulian akan obat-obatan terlarang, juga harus memproteksi generasi remaja untuk tidak menikah muda.

“Sehingga jika dari keluarga telah perduli maka Indonesia akan mendapatkan generasi penerus yang siap membangun negara dengan baik,” tuturnya.

Selain itu Ambar menambahkan kepedulian keluarga juga untuk menekan angka kematian ibu dan bayi akibat menikah muda, tidak memperhatikan kesehatan reproduksi juga mengkonsumsi obat terlarang.

“Pemerintah terus menekan angka kematian ibu dan bayi sehingga kedepan kita mendapatkan generasi berencana yang paham akan masa depan yang berkualitas,” pungkasnya. (Dede)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: