BorneOneTV – Sebuah penemuan benda bersejarah baru-baru ini ditemukan di Australia. Bukti temuan itu mengungkap bahwa indikasi kedatangan penduduk asli Australia atau yang dikenal dengan Aborigin terjadi 18 ribu tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Artefak berupa kapak tersebut digali di tempat penampungan batu di Northern Territory, Australia.
Seperti dilansir dari BBC, para peneliti sejarah menyatakan kapak batu tersebut merupakan kapak tertua di dunia.
Para ilmuwan sebelumnya berdebat soal perkiraan manusia yang tiba di Australia yang diperkirakan antara antara 47.000 dan 60.000 tahun yang lalu.
“Associated Prof Chris Clarkson, dari University of Queensland.” 47.000 tahun,” kata Profesor Chris Clarkson, dari University of Queensland kepada BBC.
“Penemuan ini memiliki implikasi besar dari segala hal mulai dari cerita di luar Afrika hingga kepunahan orang megafauna dan orang Aborigin,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, penemuan tersebut yang diterbitkan di Jurnal Nature memberikan wawasan tentang kronologi manusia, namun dia mengakui tanggal baru ini bertentangan dengan temuan penelitian genetik sebelumnya.
Artefak langka yang ditemukan di Madjedbebe Shelter, dekat Taman Nasional Kakadu, menunjukkan penduduk Aborigin awal yang inovatif di Australia”, katanya.
“Kami menemukan kapak batu yang indah dengan alur di salah satu ujung di mana pegangannya terpasang dengan resin,” tambahnya.
Selain itu, tim arkelolog juga menemukan potongan mineral seperti mika yang dililitkan di sekitar oker, bersama dengan lempengan berlapis oker merah yang dicampur dengan mika.
“Ini benar-benar memberitahu kita bahwa orang-orang sangat menyukai aktivitas artistik,” tambahnya. (arah.com)