Festival Pasar Rakyat Bisa Jadi Daya Tarik Wisata

BorneOneTV – Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2017 dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pasar Kenanga, pada Sabtu, 22 Juli 2017.

Festival yang baru pertama kalinya digelar di Kota Pontianak ini dipadati oleh pengunjung yang menyaksikan. Berbagai hiburan  yang ditampilkan, mulai dari seni tari, teatrikal, musik, pembacaan puisi dan lainnya.  Festival Pasar Rakyat digelar selama dua hari, yakni dari 22 sampai 23 Juli 2017, dipusatkan di tiga lokasi yakni Pasar Kenanga, Pasar Kapuas Besar dan Pasar Tengah Kota Pontianak

Edi mengatakan, festival ini merupakan pertama kalinya digelar di Pontianak atas inisiasi Yayasan Danamon Peduli dengan melibatkan komunitas. “Tujuannya untuk menciptakan pasar menjadi lebih kreatif dan terus berinovasi,” ujarnya.

Ia berharap melalui festival ini para pedagang maupun pembeli bisa terhibur dan lebih bersemangat serta bahagia untuk menjadikan pasar sebagai salah satu wadah berinteraksi maupun komunikasi dan belanja sehingga perekonomian semakin meningkat.

“Kita harapkan ke depan pasar menjadi tempat yang menarik dan mampu menyedot minimal seperempat penduduk Kota Pontianak,” ungkapnya.

Edi menilai, pasar tradisional harus menyajikan sesuatu yang menarik sehingga membuat orang tertarik untuk berbelanja di pasar tradisional. Misalnya, ada diskon harga, buah-buahan yang unik, ikan yang berukuran besar dan hal-hal menarik lainnya.

“Kalau ini sudah dikemas dengan baik, ini akan menjadi daya tarik tersendiri dan bukan tidak mungkin menjadi daya tarik wisata,”  sebutnya.

Untuk melestarikan pasar rakyat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah membangun infrastruktur pasar sebaik mungkin, senyaman dan sebersih mungkin.  Pihaknya akan berupaya terus membina dan mengelola pasar-pasar tradisional menjadi berkelas.

“Artinya, meskipun pasar rakyat atau tradisional tetapi pasar ini bersih, teratur, aman dan barang-barang dijual tidak kalah dengan pasar modern,” tuturnya.

Menurut Edi, ada beberapa hal menarik dari pasar tradisional yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Di pasar tradisional, antara penjual dan pembeli terjadi transaksi tawar-menawar, ada silaturrahmi dan saling mengenal satu sama lainnya. Meskipun kehadiran pasar modern mulai menjamur, namun Edi yakin pasar tradisional memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Pasar tradisional tidak akan punah sepanjang terus melakukan inovasi.

“Pasar tradisional masih menjadi pilihan masyarakat karena tidak semua barang dijual di pasar modern. Sebaliknya, di pasar tradisional tersedia kebutuhan yang dicari masyarakat,” pungkasnya. (Bagas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: