BorneOneTV – Partai Golongan Karya (Golkar) mendukung penuh sikap pemerintah yang mendukung besaran Presidential Threshold 20 -25 persen.
Anggota Pansus RUU Pemilu Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Sadzily menyatakan dukungan itu diberikan karena Golkar ingin penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 hanya satu putaran.
“Kami ingin menyelenggarakan pilpres secara serentak. Memaknai keserentakan secara jelas, maka konfigurasi dari pilpres ke depan serentak, dalam pengertian hanya satu putaran,” kata Ace dalam diskusi ‘Setelah DPR Memilih 20 Persen’ di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 22 Juli 2017.
Ace mengungkapkan, jika ambang batas presiden (presiden threshold) sebesar 0 persen, maka akan berdampak pada pelaksanaan pilpres tidak bisa berlangsung satu putaran tetapi dua putaran. Lantaran, nantinya jumlah pasangan calon yang ikut kedalam pilpres bisa lebih dari dua paslon.
“Kalau pasangan calon lebih dari empat, besar kemungkinan (pilpres) berlangsung dua putaran,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi II DPR RI itu menyatakan apabila pilpres berlangsung dua putaran, maka penyelenggaraan menjadi tidak efektif dan efisien. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk pilpres menjadi semakin mahal. Karena itu, presidential threshold 0 persen tidak menjadi pilihan Fraksi Golkar.
“Jika 0 persen tidak cukup satu putaran, tapi dua putaran,” jelasnya. (Arah)