BorneOneTV – Sepanjang tahun 2017 tercatat kasus kematian akibat rabies meningkat, setidaknya ada 620 kasus rabies yang telah terjadi.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau Sarimin, menerangkan jika terakhir, korban rabies adalah warga Kecamatan Bonti bernama David.
“Ia meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies pada Jumat lalu, meskipun sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD M Th Djaman, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan,” ujar Sarimin, Senin 31 Juli 2017.
Kata dia, keterlambatan melapor, menjadi faktor dominan meninggalnya pasien rabies.
“Sebagian besar yang meninggal ini lambat lapor. Tapi kalau digigit lapor, langsung kita tangani, semuanya masih bisa diselamatkan. Yang penting lapor,” tegasnya.
Sarimin menjelaskan, untuk menanganinya, khusus untuk vaksinasi anjing, merupakan kewenangan Dinas Perkebunan dan Peternakan. Hingga kini, ia mengkau para petugas Dinkes dan Dinas Kehutanan dan Peternakan terus berkoordinasi dan melakukan sosialiasi kepada masyarakat. Untuk itu, ia meminta masyarakat melapor jika terkena atau menemukan ada warga yang tergigit anjing.
“Kalau sudah digigit kita tangani tiga kali vaksin, hari pertama, ke tujuh dan ke-21. Langkah pertama ketika kena gigitan, cuci pakai sabun selama sepuluh atau 15 menit pakai air mengalir. Kemudian lapor ke pelayanan kesehatan terdekat, nanti akan kita langsung berikan VAR. Yang penting asal kena gigit, lapor,” jelasnya. (Hery JB)