Kapuas Hulu Jadi Kabupaten Terbanyak yang Miliki Titik Api

BorneOneTV – Berdasarkan pantauan dari satelit citra modis, terra dan aqua, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak telah mencatat setidaknya, saat ini terdapat 102 titik api yang tersebar di beberapa Kabupaten di wilayah Kalimantan Barat.

Adapun beberapa Kabupaten yang terdeteksi memiliki titik panas itu, di antaranya, Kabupaten Sintang terdapat 13 titik api, Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang masing-masing memiliki 1 titik api, Kabupaten Sanggau terdapat 22 titik api, Kabupaten Ketapang ada 7 titik api, Kabupaten Bengkayang memiliki 3 titik api, Kabupaten Landak terdapat 5 titik api, 2 titik api lainnya terdapat di Kabupaten Sekadau, sedangkan Kabupaten Kubu Raya berada di peringkat ke empat setelah Sintang yang hanya memiliki 11 titik api, sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu saat ini merupakan Kabupaten yang paling banyak memiliki titik api yaitu terdapat 37 titik api di kabupaten tersebut.

Menurut Megah Fitriah Wita, Prakirawan BMKG Supadio Pontianak bahwa titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Kapuas Hulu jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya, namun dengan tersebarnya ratusan titik api di beberapa Kabupaten di wilayah Kalimantan Barat saat ini haruslah diwaspadai.

“Banyaknya titik api yang terpantau saat ini disebabkan banyak pembukaan lahan yang di lakukan oleh masyarakat dengan cara membakar, selain itu tingginya suhu pada lahan-lahan kering tersebut, dapat dengan cepat memicu kebakaran,”ungkap Megah, Selasa 1 Agustus 2017.

Terkait dengan jarak pandang yang disebabkan tebalnya kabut asap akibat pembakaran lahan, saat ini sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, di hari-hari sebelumnya jarak pandang hanya berjarak 800 meter terutama di sekitaran Bandara Supadio Pontianak, kendati demikian, hal itu tidak menganggu aktifitas penerbangan yang ada di Bandara Supadio Pontianak

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat secara umum, untuk berhati-hati saat melakukan pembakaran lahan, karena lahan-lahan yang ada akibat tingginya suhu panas saat sangat berpotensi terjadi kebakaran secara berkala.

“Kita harap masyarakat tidak melakukan pembakaran atau sejenisnya, karena minimnya curah hujan yang turun saat ini, akan memicu cepatnya terjadi kebakaran,” harapnya. (fsl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: