BorneOneTV – Meski perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-72 masih beberapa peka lagi, namun pedagang Bendera mulai bermunculan di Kota Singkawang.
Pedagang tahunan yang mencari nafkah tambahan ini pula tak sedikit yang berasal dari luar daerah Kalbar, seperti Aldi (18), pedagang yang berasal dari Garut Jawa Barat ini mengakui bahwa ini untuk kedua kalinya ia berjualan di Kota Singkawang, yang mana sebelumnya tahun lalu ia juga datang ke Singkawang dengan tujuan yang sama.
“Melihat pendapatan tahun lalu lumayan, makanya kita datang lagi untuk berjualan bendera disini. Ya hitung-hitung buat tambahan keluarga lah,” ujarnya saat ditemui sedang berjualan, Rabu 2 Agustus 2017.
Aldi mengakui bahwa ia datang tak sendirian, melainkan ada 3 orang rekan lainnya yang tak lain ayah dan kedua saudaranya.
“Kita datang berempat dengan mengunakan pesawat, membawa tiga karung bendera dengan bermacam motifnya. Kita berempat juga jualan di lain-lain titik di Kota Singkawang ini. Disini kita juga ngontrak selama kurang lebih 1 bulanan,” ujarnya.
Ditanya apakah tidak takut rugi, Aldi mengatakan bahwa melihat tahun lalu dari hasil jualan itu dapat menutupi semua pengeluarannya, dari biaya makan minum, kontrakan dan juga tiket pesawat.
“Bahkan untuk bersih yang kita dapat masih lumayan besar, meski saingan banyak. Jadi kita tidak perlu khawatir. Rejeki sudah ada yang ngatur,” katanya.
Sudah empat hari pula ia berjualan bendera di Singkawang, diakuinya pembeli masih sepi. Namun melihat tahun-tahun sebelumnya, H-8 HUT Kemerdekaan biasa baru ramai pembeli yang berdatangan.
“Kalau sekarang sih masih sepi, sudah 4 hari jualan baru ada beberapa yang laku. Ini saja saya turun jualan pagi tadi jam 07.00 hingga siang ini belum ada pembeli. tapi udah dekat mau 17 Agustus itu biasanya baru ramai,” terangnya.
Sedangkan untuk bendera yang dijual, Aldi mengakui ada beberapa motif, seperti Backgorund dengan lambang garuda, Bandir, Umbul-umbul dan yang pasti bendera merah putih. Harganya pun berpariasi, dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
“Yang paling mahal itu backround dengan ukuran panjangnya 8 hingga 10 meter harganya hingga 700ribuan, sedangkan yang paling murah bendera merah putih dengan ukuran paling kecil yakni 90 centimeter dengan harga 25ribuan,” jelasnya.
Untuk bendera-bendera ini pula Aldi mengatakan diambil langsung dari perusahaan tempat pembuatannya yang ada di Garut. Sehingga harga yang didapat tidak terlalu tinggi.
“Kita langsung ambil dari tempat pembuatannya. Kalau ada yang lebih nanti dari hasil penjualan bisa kita kembalikan lagi. Tapi terkadang kita nitip di tempat kontrakan sebagian. Jadi tahun depan baru kita jual lagi,” pungkasnya.(Daeng/jabu).