BorneOneTV- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bekerja sama dengan pemerintah Bangladesh untuk mengatasi krisis pengungsi Rohingya, kata Kepala OKI pada Jumat.
Saat berkunjung ke tenda pengungsian darurat Kutupalong di Cox’s Bazar, Yousef bin Ahmad Al-Othaimeen meminta para pengungsi untuk menghormati hukum yang berlaku di Bangladesh dan berterima kasih kepada pemerintah karena memperbolehkan warga Myanmar itu berlindung di negaranya.
Sekitar 75.000 etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setelah adanya tindakan keras militer, yang diikuti dengan tindakan pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum oleh aparat keamanan.
Banyak orang di Myanmar memandang etnis Rohingya sebagai imigran gelap Bangladesh, meski sekitar 1,1 juta di antaranya telah tinggal di negara bagian Rakhine.
OKI, yang mewakili 57 negara dan bertindak sebagai perwakilan suara kolektif dunia Muslim, mendesak negara-negara di Asia Tenggara untuk bersatu bekerjasama guna mengatasi krisis pengungsi tersebut.
“Kami ingin melihat solusi tetap bagi kelompok minoritas Muslim Rohingya di Myanmar,” kata Othaimeen saat melakukan kunjungan empat hari di Bangladesh. Dia bertemu dengan perdana menteri dan Menteri Luar Negeri Bangladesh.
Reuters melansir, beberapa etnis Rohingya yang menjadi korban penganiayaan militer di Myanmar, menggambarkan bagaimana keadaan ketika mereka disiksa dan diperlakukan dengan kejam. Mereka mengatakan keinginannya untuk kembali dan mendapatkan hak mereka sebagai warga negara di sana. (arah.com)