Jalan di Perbatasan Entikong Kotor dan Berdebu

BorneOneTV – Masyarakat yang berada di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia yakni Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar mengeluhkan tentang pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur di perbatasan, pasalnya kondisi jalan saat kering tampak berdebu dan kotor apabila hujan akibat sampah dari muatan truck yang membawa material tanah maupun pasir untuk pengerjaan proyek tersebut.

Berdasarkan pantauan BorneOneTV tampak kondisi jalan dari arah terminal menuju ke PLBN di Entikong berdebu dan kotor, sehingga sangat mengganggu pengendara yang melintas diseputar jalan tersebut. Bahkan debu yang berada di jalan tampak berterbangan dan mengotori rumah penduduk maupun sarana dan prasarana milik pemerintah yang berada ditepi jalan.

Proyek pembangunan infrastruktur pelebaran jalan di perbatasan ini yakni dari Kecamatan Kembayan – Balai Karangan – Entikong merupakan program Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Istana Karya dan PT. Daya Mulia Turangga KSO dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 436 Miliar. Pengerjaan proyek ini pun ditargetkan selesai pada tahun 2018 mendatang.

Menurut sumber resmi BorneOneTV, pengerjaan proyek tersebut sangat mengganggu pengguna jalan, karena debu dan tanah merah yang membuat jalan terasa licin saat berkendara.

“Jalan yang dipenuhi tanah merah itu sangat membahayakan keselamatan pengendara yang melintas, disamping itu debu yang mengotori jalan itu sangat berbahaya bagi kesehatan apabila udaranya dihirup, ” ungkapnya.

Dalam hal ini tidak ada upaya dari pihak pelaksana untuk membersihkan jalan.

“Seharusnya mereka kan tahu, setiap ada proses pengangkutan material tanah, pasti jalan itu kotor, kenapa tidak ada upaya untuk pembersihan jalan,” ungkapnya.

Sumber resmi BorneOneTV pun malah mempertanyakan, apakah pelaksana proyek tersebut mengantongi izin AMDAL.

Sampai berita ini diturunkan kondisi jalan di perbatasan Entikong pun masih dalam keadaan kotor dan berdebu, hingga kini belum ada inisiatif dari perusahaan pelaksana untuk membersihkan jalan tersebut.

Masyarakat di perbatasan Entikong pun berharap agar pemerintah lebih peka terhadap kondisi ini, karena apabila dibiarkan terus menerus akan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas. (Dody)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: