Narkoba Makin Mengkhawatirkan, BRI Gelar Kampanye Pencegahan

Peredaran serta bahaya narkotika dan obat-obatan terlaranrg (Narkoba) semakin mengkhawatirkan. Apalagi, kasus penggunaan dan peredaran Narkoba yang berhasil diungkap Polri ataupun BNN banyak yang melibatkan tokoh-tokoh populer yang menjadi idola kaum muda.

 

Untuk turut memberantas dan mencegah peredaran Narkoba itu, PT Bank BRI (Persero) ambil bagian dalam kampanye anti-narkoba. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72. Bank BRI bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menggelar rangkaian kegiatan “Sadar Bahaya Narkoba Bersama Bank BRI”.

 

Secara simbolis, rangkaian kegiatan tersebut diresmikan di Corporate University Bank BRI, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/08) dengan dihadiri oleh Direktur Konsumer Bank BRI Randi Anto, Direktur Strategi dan Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo, Direktur Kepatuhan Bank BRI Susy Liestyowati, Direktur Advokasi Deputi Pencegahan BNN RI Yunis Farida Oktoris dan Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Purwadi.

 

Bukan tanpa alasan jika BRI ikut serta mengampanyekan gerakan anti-narkoba. Karena masalah ini menjadi salah satu persoalan nyata yang dihadapi generasi muda. Bahkan telah menyita perharian Presiden Joko Widodo. Dalam suatu kesempatan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia sudah memasuki tahap “Darurat Narkoba”.

Berdasarkan Laporan Survei Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Tahun 2014, diperkirakan berjumlah sebanyak 3,8 juta – 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% – 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia usia produktif.

 

Melihat fenomena tersebut, Bank BRI mengajak generasi muda di seluruh Indonesia agar menjauhi bahaya narkoba dengan menggelar kegiatan “Sadar Bahaya Narkoba Bersama Bank BRI”. Kegiatan ini berupa sosialisasi dengan diikuti oleh 2.000 peserta, terdiri dari 1.000 orang Ketua OSIS dan 1.000 orang Guru dari 1.000 SMA/SMK/MA sederajat yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Menurut Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan Bank BRI dan merupakan langkah awal dalam melakukan pencegahan dini, mengingat semakin tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan anak muda. “Ini juga sesuai dengan tema CSR Bank BRI tahun ini, yakni Mencerdaskan Anak Bangsa,” imbuhnya.

 

Sosialisasi menjadi penting karena wujud langkah preventif, pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda bangsa Indonesia adalah dengan memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama generasi muda tentang bahaya narkoba. Peserta “Sadar Bahaya Narkoba Bersama Bank BRI” akan mendapatkan pembekalan langsung dari BNN.

 

Adapun materi yang akan disampaikan yakni pengenalan jenis dan bahaya narkoba, upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan aspek hukum penyalahgunaan narkoba. “Harapannya, setelah menerima sosialisasi ini para guru mampu mengingatkan dan membentuk awareness di para siswanya agar membentengi diri dari ancaman bahaya narkoba,” ujar Hari Siaga.

 

Kepedulian Bank BRI terhadap pencegahan dan pemberantasan narkoba di Indonesia tidak hanya kali ini saja. Di akhir tahun 2015 lalu, Bank BRI menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk bersinergi mewujudkan kebulatan tekad dan komitmen dalam menyikapi darurat narkoba di Indonesia.

 

Salah satu isi dalam kerjasama tersebut adalah Bank BRI akan membantu penyebaran pesan layanan masyarakat terkait pencegahan dan pemberantasan narkoba, baik audio visual atau animasi, gambar dan running text yang ditayangkan di setiap layar LED yang berada di seluruh kantor BRI seluruh Indonesia.

 

Selain itu, Bank BRI juga membuat koneksi (link) situs resmi BNN ke dalam situs resmi BRI. Bulan Mei 2017 lalu Bank BRI juga menggandeng For All Nation Campus (FAN CAMPUS) menggelar acara sosialisasi BRI Peduli untuk Indonesia Bebas Narkoba kepada 100 guru SMA/SMK/STM teladan se-JABODETABEK.

 

Upaya penanganan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara sinergi bersama instansi terkait baik pemerintah, TNI/Polri, Swasta dan seluruh komponen masyarakat luas. Diperlukan keseriusan dan kebersinambungan tindakan dalam berbagai dimensi, sebagai upaya pencegahan dan pemberdayaan gerakan masyarakat melawan penyalahgunaan narkoba. (arah.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: