Balas Provokasi dengan Prestasi di Negara Malaysia

Bendera Indonesia yang digambar terbalik dalam buku Sea Games 2017. Foto : satumedia.co
banner 120x600

BorneOneTV – Gambar bendera Indonesia terbalik dalam buku panduan Sea Games 2017 yang dimuat salah satu media cetak tuan tumah Malaysia menuai banyak protes dari pemerintah dan nitizen di Indonesia, bahkan salah satu cabang olah raga juga sempat melakukan walk out, karena merasa dicurangi oleh wasit dan panitia.

Tak hanya aksi walk out/ pelaksanaan Sea Games kali ini juga tercoreng dimata seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia, akibat kesalahan pihak panitia penyelenggara yang memuat bendera Indonesia terbalik di buku panduan Sea Games 2017, dan telah tersebar ke seluruh penonton dan peserta sea games bahkan menjadi viral di media sosial.

Pada buku tersebut dengan jelas bendera Indonesia terbalik menjadi putih merah, yang di akui sebagai kesalahan percetakan oleh pihak Malaysia, namun kembali terulang dua hari kemudian oleh salah satu media cetak Malaysia dengan melakukan hal serupa.

Melihat hal ini, Muhammad Hasbi , salah seorang wasit karate nasional asal Kabupaten Kayong Utara mengatakan kepada BorneOneTV, jika hanya sekali mungkin Malaysia bisa mengelak dengan mengatakan kesalahan teknis percetakan, namun bila kembali dilakukan itu namanya kesengajaan dan harus di berikan tindakan tegas.

“ Jadi begini, kalau cuma sekali dan langsung ditarik peredarannya mungkin itu memang kesalahan para panitia di lapangan dalam proses percetakan, tapi kenyataannya hal ini kembali terulang hanya berselang dua hari, oleh salah satu media cetak Malaysia, apakah itu bukan kesengajaan ?, ” ucapnya.

Hasbi juga menambahkan, bahwa apa yang dilakukan khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah benar, dengan melayangkan nota protes kepada pihak penyelenggara dalam hal ini negara Malaysia, agar kedepan tidak kembali terulang.

“ Saya sejauh ini melihat yang dilakukan Pemerintah Pusat sudah benar, dengan melayangkan nota protes kepada negara Malaysia, dan tinggal kita tunggu saja tindak lanjut dari mereka”.

Selain itu, Febri Winarto mantan atlit tarung derajat peraih medali perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) kemarin juga terpaksa angkat bicara, yang merasa kecewa dengan apa yang di lakukan oleh pihak penyelenggara, dan meminta para atlit dapat terus fokus dan membalas dengan prestasi.

“Terkait pelecehan yang di lakukan negara tetangga pada Sea Games kali ini, saya merasa sangat kecewa dengan kelicikan pihak penyelenggara, yang terlihat sengaja melakukan pelecehan untuk mengaburkan fokus bertanding kawan-kawan, dan harus di balas dengan prestasi yang gemilang untuk menundukan tuan rumah,” tegasnya.

Terkait langkah yang diambil pemerintah dengan melayangkan nota protes kepada penyelenggara, Febri mengatakan kalau hanya nota protes masih belum cukup untuk menunjukan rasa kekecewaan seluruh bangsa Indonesia, dan harus diberikan sanksi keras kepada wasit yang tidak netral pada cabang olah raga sepak takraw, dan kita harus menuntut Malaysia merilis permohonan maaf secara resmi di seluruh media internasional.

“Saya masih belum puas dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah kita, karena nota protes masih dirasa kurang untuk mengimplementasikan rasa kecewa seluruh masyarakat Indonesia, dan cabang olah raga yang dicurangi, agar pemerintah Malaysia dapat merilis permohonan maaf kepada Indonesia melalui semua media internasional,” tutupnya. (Rizar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: