BorneOneTV – Penobatan Raja Kubu Ke VI, Tuan Besar Raja Kubu Syarif Syahril S.Sos Bin Syarif Usman Bin Syarif Abbas Alaydrus yang di laksanakan pada Sabtu kemarin 26 Agustus 2017 dihadiri ratusan warga masyarakat Kubu dan sekitarnya.
“Secara resmi hari ini Syarif Syahril S.Sos memangku gelar Tuan Besar Raja Kubu untuk menjalankan adat istiadat Kerajaan Kubu yang telah dititahkan,” ujar Syarif Husin Bin Syarif Usman Bin Syarif Agil Bin Syarif Zein Alaydrus Raja Karyamulya pertama yang bergelar Panembahan Istana Kubu.
Acara Penobatan yang berlangsung di Istana Kubu ini dihadiri para kerabat dan warga masyarakat yang datang silih berganti. Dalam penobatan itu, diiringi dengan musik khas dari rebana, tar, Gendang dan juga rombongan marching band untuk menyambut kedatangan para tamu, sesepuh dan juga kerabat Kerajaan Kubu.
Setiap tamu yang datang disambut Tuan Besar Raja Kubu Syarif Syahril Alaydrus didampingi Raja Kertamulya Syarif Husin Alaydrus bersama sejumlah kerabat Kerajaan Kubu.
“Luar biasa ramainya undangan yang datang dan ini di luar dugaan,” ungkap Ketua Umum Panitia Penobatan, Syarif Usman Bin Syarif Usman Alaydrus.
Sebelum penobatan dilangsungkan, Rombongan melakukan Ritual ziarah kubur ke Makam Syarif Idrus Bin Abdurrahman Alaydrus yang merupakan Raja Kubu pertama serta ke makam Raja Kerajaan Ambawang.
Penobatan itu menjadi kegembiraan bagi masyarakat Kubu yang sejak dahulu tatanan adat Istiadatnya terus terjaga. Kedamaian di Kubu selama ini, berkat lestarinya tatanan adat istiadat di Kubu Raya.
Syarif Umar Alaydrus mengatakan sebagaimana Kesepakatan Musyawarah Tertinggi Majelis Agung Kerajaan Kubu, Ambawang dan Kertamulya tentang Penobatan Syarif Syahril Alaydrus (Raja Muda) dinobatkan sebagai Tuan Besar Raja Kubu yang Bertahta di Istana Raja Kubu VI Syarif Abbaa Bin Syarif Hasan Alaydrus tanggal 13 Agustus 2017 (20 Dzulqa’idah 1438 Hijriah) dan tanggal 20 Agustus 2017 (27 Dzulqa’Idah 1438H) Majelis Agung beserta jajaran telah sepakat untuk mengangkat Syarif Syahril Alaydrus Bin Syarif Usman Bin Syarif Abbas Alaydrus sebagai Tuan Besar Raja Kubu.
Lebih lanjut dikatakannya, Majelis Agung perlu mengangkat seorang Raja Istana Raja VI Syarif Abbaa Bin Syarif Hasan Alaydrus mengingat Istana Raja Kubu merupakan Cagar Budaya dan juga peninggalan sejarah yang perlu dikelola dan dilestarikan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Kubu Raya.
Selain itu Syarif Husin Alaydrus juga menambahkan bahwa secara hukum adat Syarif Syahril sebagai Tuan Besar Raja Kubu, sudah dinyatakan sah, sebab di Majelis Agung Kerajaan Kubu sudah disepakati.
Sementara itu, Syarif Ahyar bin Syarif Alwi Alaydrus menyampaikan bahwa sebagai Tuan Besar Raja Kubu, semoga Syarif Syahril Tuan Besar Raja Kubu bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya untuk membangun Kerajaan Kubu yang lebih baik kedepannya,” ujar Syarif Ahyar.
Terkait akan adanya dualisme kepemimpinan di Kerajaan Kubu secara tegas Syarif Ahyar menyatakan sikap menolak.
“Kami dari Laskar Kerajaan Kubu akan siap untuk menghadang apabila ada pihak lain yang mau coba-coba mengaku sebagai raja, Kami hanya mengakui Syarif Syahril sebagai Tuan Besar Raja Kubu, selain beliau, itu adalah raja Palsu, dan tidak ada sejarahnya dalam satu tempat ada dua raja, selain itu penobatan Syarif Zulfi sebagai Raja Kubu, Minggu 27 Agustus 2017 tidak ada garis keturunan dari raja Kubu, nenek moyangnya tidak pernah bertahta di Kerajaan Kubu, sedangkan Syarif Syahril yang telah di nobatkan Sabtu malam merupakan Raja yang diakui sebagai raja Kubu sekarang karena sesuai dengan garis keturunan dan silsilah dari Kerajaan Kubu sebelumnya,” tegas Ahyar.
Pada penobatan Syarif Syahril sebagai Tuan Besar Raja Kubu itu juga dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kubu Raya, H. Rusman Ali beserta rombongan, Kementrian Agama Provinsi Kalbar melalui Kemenag Kecamatan Kubu, Muspika Kecamatan Kubu dan sejumlah tamu Undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati Kabupaten Kubu Raya, Rusman Ali diberi gelar kehormatan sebagai Pangeran Nata Negeri di Kerajaan Kubu. (Fsl)