BorneOneTV – Pengukuhan Raja Kubu yang digelar 26 Agustus dan 27 Agustus 2017 lalu diwarnai dualisme kepemimpinan kerajaan. Penobatan antara Syarif Syahril dan Syarif Zuldfi membuat pihak keluarga raja, terpecah menjadi dua kubu dengan masing-masing raja pilihan kedua kubu.
Menurut versi keluarga kerajaan, menobatkan Syarif Syahril bin Syarif Usman bin Syarif Abbas sebagai raja Kubu, yang penobatannya dilaksanakan pada hari Sabtu malam 26 Agustus 2017 di dalam lingkungan istana Kerajaan Kubu. Sementara versi lainnya, juga mengangkat dan menobatkan Sy. Zulfi bin Ismail Alaydrus sebagai Raja Kubu yang dilaksanakan pada hari Minggu 27 Agustus 2017 di lingkungan Kerajaan juga.
Dalam hal ini, Bupati Kubu Raya, Rusman Ali menghadiri kedua undangan dari panitia penobatan raja Kubu itu dan ini tentu menjadi masalah dilingkungan kerajaan karena tidak akan mungkin dalam satu kerajaan itu ada dua raja yang memimpin.
Penobatan raja versi Syarif Zulfi bin Ismail Alaydrus yang dilaksanakan pada Minggu 27 Agustus 2017 pun mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI hingga selesai acara. Kendati sebelumnya sempat terjadi ketegangan, karena adanya pihak lain yang mau membubarkan penobatan raja versi Sy. Zulfi namun dapat dikendalikan oleh aparat keamanan yang berjaga-jaga di lokasi sejak Sabtu lalu 26 Agustus 2017.
Rusman Ali, Bupati Kubu Raya mengatakan kepada BorneOneTV bahwa permasalahan antara kedua belah pihak ini dapat diselesaikan dengan kekeluargaan dan tidak ada dualisme kepemimpinan di Kerajaan Kubu, karena hal itu sangatlah tidak mungkin, untuk itu pihak keluarga kerajaan dapat menyelesaikannya secara musyawarah, sehingga hal ini tidak berdampak besar pada Kerajaan Kubu dan masyarakat yang ada.
“Kehadiran saya disana atas undangan kedua panitia kerajaan selaku Kepala Daerah, tidak lebih, jadi jika ada permasalahan dengan dualisme kepemimpinan di Lerajaan Kubu ini, hendaknya dapat segera diselesaikan,” jelas Rusman Ali.
Dalam pagelaran penobatan raja Kubu kedua yang di laksanakan hari Minggu 27 Agustus 2017 tersebut dihadiri para raja-raja se-Kalimantan serta sejumlah tokoh agama dan warga masyarakat. Dalam perhelatan ini penobatan raja Kubu versi Sy. Zulfi juga melakukan ritual arung alur sungai Kubu menggunakan kapal motor air, sebagai perwujudan dari napak tilas perjalanan raja Kubu sebelumnya. (fsl)