BorneOneTV – Dudung (34), warga Desa Tangerang, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang mengungkapkan sampai saat ini air di desanya masih terus naik, bahkan tak hanya rumah ditepian sungai yang sudah tenggelam, jembatan yang rata-rata terbuat dari kayu ikut putus dan hanyut. Karet-karet milik warga ikut hanyut dibawa banjir.
“Termasuk peralatan rumah tangga seperti kompor dan lain-lain juga hanyut karena banjir begitu cepat,” katanya Rabu 30 Agustus 2017.
Ia menuturkan, saat ini akses darat menuju desanya putus, sehingga membuat warga yang ingin keluar masuk desa harus menggunakan rakit atau perahu.
“Banjir separah ini baru pertama kali terjadi sejak 50 tahun belakangan, bahkan rumah warga ada yang hampir hanyut,” ungkapnya.
Ia menambahkan,banjir sendiri mulai tinggi sejak Selasa kemarin 29 Agustus 2017 sehabis magrib dan bahkan sampai sekarang juga masih tinggi, yang masih selamat rumah yang berada di daerah bukit saja sisanya sudah dilanda banjir semua.
“Untuk bantuan belum ada datang, dari BPBD juga belum ada sampai, kalau mereka mau datang paling menggunakan speed baru bisa masuk sini,” ucapnya. (Rizar)