BorneOneTV – Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Umitra Lampung, Dimas Prayoga mengkaji tentang faktor risiko ‘Pneumonia’ pada Balita, serta pemberian ASI eksklusif pada balita yang diteliti.
Pneumonia merupakan salah satu penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia di bawah lima tahun di negara berkembang.
“Sampel kasus adalah balita yang terdiagnosa pneumonia oleh dokter berjumlah 65 balita, sedangkan kontrol adalah balita yang tidak mengalami pneumonia sebanyak 65 balita,” ujar Dimas
Hasil kajian menunjukkan adanya hubungan antara pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian vitamin A, dan status gizi, yang dapat mencegah pneumonia pada balita.
“Sebaiknya puskesmas membentuk posko informasi ASI eksklusif, melakukan kerja sama dengan lintas sektoral terkait bulan pemberian vitamin A, melakukan pelatihan penilaian status gizi secara antropometri kepada kader-kader posyandu, dan membuka layanan konseling tentang merokok,” ujar mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Kesehatan STIKes Umitra tersebut.
Pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara pada salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.
Antara melansir, di Indonesia, pneumonia pada balita masih menjadi masalah kesehatan dengan periode prevalensi pneumonia pada balita sebesar 3,55 persen pada tahun 2015.
Provinsi Lampung pada tahun 2015 memiliki periode prevalensi pneumonia pada balita di atas target nasional yaitu sebesar 3,88 persen. (arah.com)