BorneOneTV- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat (kalbar) mengklaim, sejauh ini tidak ada laporan jemaah umroh asal Kalbar, yang menjadi korban first travel.
Meskipun demikian calon jemaah umroh asal kalbar, diingatkan untuk memilih biro perjalanan yang sehat dan terdaftar di kementerian agama.
“Jadi saya sepakat jika pemerintah membuat standarisasi biaya perjalanan haji khusus dan umroh, sehingga masyarakat tidak tergiur dengan biaya yang murah yang ditawarkan travel,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Syahrul Yadi, Senin 04 September 2017.
Menurutnya, jika standarisasi biaya itu bisa menjadi solusi untuk melindungi jemaah yang akan menunaikan ibadah ke tanah suci, sehingga pemerintah harus melaksanakannya.
“Jika ada standarisasi biaya untuk perjalanan haji khusus dan umroh, maka tidak ada biro perjalanan yang memainkan harga. Hal itu juga, tentu harus diikuti dengan kualitas pelayanan yang diberikan biro perjalanan kepada jemaah yang menggunaka jasa perjalanan mereka,” katanya.
Sedangkan untuk para calon jemaah haji dan umroh, Kanwil Kemenag Kalbar menghimbau, agar jemaah tidak tergiur harga murah, serta tetap memastikan biro perjalanan atau travel yang dipilihnya terdaftar di kementerian Agama.
“Jangan pilih asal murah, tapi pastikan travelnya legal atau terdaftar atau tidak,” imbaunya.
Sementara, terkait kasus puluhan ribu jemaah umroh yang menjadi korban sebuah biro perjalanan First Travel, Syahrul Yadi memastikan sejauh ini tidak ada jemaah asal Kalbar yang menjadi korban.
“Selain belum ada laporan korban penipuan biro perjalanan umroh dari First Travel, kantor atau pihak penghubung dari biro perjalanan Fisrt Travel pun sampai saat ini diketahui tidak ada yang berdomisili di wilayah Kalimantan Barat,” pungkasnya. (Budi)
