Sekadau – Borneonetv, Sentia Resa (5), bocah asal Dusun Saka Tiga, Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, kondisi yang tergolong kritis setelah digigit anjing di rumahnya, Selasa pagi (10/10), kemarin. Korban yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Bapak Bali (49) dan Ibu Yuliana Sewan (43), harus dirawat intensif di ruang isolasi ruang perawatan anak RSUD Sekadau.Bali menceritakan soal kronologis anaknya digigit anjing. Tragisnya, anjing yang menggigit sang anak merupakan anjing piliharaan mereka sendiri.
“Saya mengetahui Sentia Resa digigit anjing sudah dua minggu lalu, karena dengan keterbatasan biaya terpaksa untuk mencoba pengobatan alternative. Namun karena melihat kondisi anak saya terus memburuk akhirnya saya membawa korban ke RSUD Sekadau. Pihak medis RSUD Sekadau memutuskan untuk langsung merawat inap karena kondisi Sentia yang tergolong kritis,” kata Bali.
Lanjutnya lagi, Bali menjelaskan, kejanggalan mulai terlihat di anjing yang ia pilihara tersebut. Anjingnya mulai mengejar kucing sehingga ia pun memutuskan untuk merantai anjing tersebut menggunakan rantai bekas rantai sepeda. Namun saat hendak merantai anjingnya, anjing tersebut berontak dan lepas dari tangan sang ayah. Secara tiba-tiba anjing itu menyerang dan menggigit punggung belakang sang anak yang tengah duduk di pintu depan.
“Saya di teras. Anjing lepas dan langsung gigit anak saya. Setelah gigit itu, saya tangkap lagi dan saya rantai. Keesokan paginya, anjing tersebut ditemukan mati dengan tali rantai terlilit di lehernya. Lebih celakanya lagi, bangkai anjing itu malah dimakan oleh sejumlah tetangga saya. Beberapa hari setelah digigit itu, baru anak saya demam. Saya bawa ke Puskesmas di Rawak, Kecamatan Sekadau Hulu,” jelasnya.Pihak medis RSUD Sekadau mau langsung merujuk Sentia ke Pontianak. Namun karena alasan keluarga yang diduga kesulitan biaya, Sentia pun hanya dirawat di RSUD Sekadau.“Dugaan sementara, virus rabiesnnya sudah menyebar ke otak korban,” kata salah seorang petugas medis di RSUD Sekadau.(alek sukri )