banner 120x600

Bengkayang Terancam Serius Penyakit Kaki Gajah

foto Humas Polda kalbar
banner 120x600

Sanggau Ledo – Borneonetv, Penyakit Filariasis atau yang kerap disebut kaki gajah menjadi salah satu penyakit menular yang masih ditemukan di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang. Mengingat besarnya masalah kesehatan dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan pribadi, keluarga serta sosial ekonomi masyakat, membuat Puskesmas Sanggau Ledo melalui Polres Bengkayang kembali melakukan pertemuan sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah sekaligus membagikan obat pencegah bagi pemangku kepentingan dan masyarakat Kabupaten Bengkayaang yang dilaksanakan pada Kamis (12/10), di Aula Kantor Desa Gua, Kecamatan Sanggau Ledo.

Kapolsek Sanggau Ledo, Ipda Masagus Zailani Dwiputra menilai, pertemuan tersebut penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam upaya pengobatan kaki gajah di Kabupaten Bengkayang, karena penyakit ini merupakan momok yang menakutkan dan merupakan ancaman serius.

“Tujuan pertemuan ini adalah untuk memberikan pengertian, menampilkan hasil data dan angka kejadian filariasis dan memberikan sosialisasi tentang kegiatan pemberian obat, agar masyarakat kita tidak tertular oleh penyakit kaki Gajah. Koordinasi dengan semua pihak terus dilakukan, agar Bengkayang bisa eliminasi Filariasis,” ungkap Ipda Masagus Zailani Dwiputra.

Selain itu, Ipda Masagus juga mengatakan, selain mengkonsumsi obat yang di sediakan untuk mencegar penyebaran penyakit ini, diharapkan Masyarakat dapat memulai cara pola hidup sehat dan mencegah berkembangnya nyamuk, mengelolah sampah yang baik, serta lainnya.

“Walaupun angka kematian akibat penyakit ganas menahun ini relatif rendah namun bekas yang ditimbulkannya sangat merugikan penderitanya karena dapat menyebabkan cacat seumur hidup sehingga mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas seseorang. Mak dari itu, saya berharap agar seluruh masyarakat dapat mengkonsumsi obat pencegahan filariasis ini karena sangat bermanfaat untuk kelanjutan hidup,” ujarnya.

Lanjutnya lagi, Ipda Masagus meminta, kepada semua pihak khususnya petugas kesehatan di Puskesmas dan Bhabinkamtibmas agar bekerja optimal meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk minum obat filariasis. “Pemahaman pentingnya minum obat harus menjadi perhatian semua pihak untuk itu tim dokter harus bekerja optimal dalam meningkatkan pencapaian program,” ujarnya.

Untuk itu, Ipda Masagus berharap kepada semua pihak terutama kader dan bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak agen kesehatan di masyarakat agar gencar mengkampanyekan pentingnya minum obat untuk mencegah dan memutus rantai penularan filariasis.

“Kami mengimbau kepada seluruh kader dan bhabinkamtibmas agar dalam sisa waktu dua tahun ini dapat memaksimalkan perannya supaya lebih banyak masyarakat yang terbebas dari penyakit kaki gajah dan nantinya masyarakat  tidak perlu melakukan gerakan minum obat kembali selama lima tahun,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: