Mempawah – Borneonetv, Ratusan warga Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Mempawah pada Minggu (15/10). Mereka tiba di Kantor Bupati Mempawah untuk memprotes rencana penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pildes) ulang. Dihalaman Kantor Bupati para pendemo yang datang berbagi poster dan melakukan aksi damai menyuarakan suara mereka. Dalam orasinya massa menolak pemilihan ulang Pilkades.
Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Mempawah dikerahkan berjaga jaga tak jauh dari demonstrasi. Aksi yang berlangsung alot tersebut kemudian diterima pemerintah daerah dan panitia pilkades tingkat Kabupaten.
Di aula setda digelar diskusi antara panitia tingkat kabupaten, pemerintah dengan perwakilan pendemo, dan bagaimana solusi dalam mengatasi polemik yang terjadi. Dialog yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam antara kedua pihak berjalan alot dan tidak mendapatkan titik temu atau kesepakatan. Pihak pemerintah daerah tetap bertahan pada regulasi, dan akan tetap melaksanakan pemilihan ulang, karena dalam pemilihan sebelumnya inkosisten atau ada sengketa yang ditindak lanjuti lewat laporan keberatan dari kandidat calon kades lainnya.Koordinator aksi, M Hudi Sarman mengatakan warga datang untuk menolak digelarnya Pilkades ulang.
“Jika apabila Senin (Besok Red) pemilihan ini tetap berlanjut dalam melakukan pemilihan ulang, berti Pemkab Kabupaten Mempawah mengadu masyarakat dengan Aparat Kepolisian. Saya berharap semua ini jangan sampai terjadi. Perbub tidak ada menyarankan Pilkadis ulang, justru pemda sendiri mengambil keputusan untuk melakukan Pilkadas ulang, ini tidak ada dasar hukum yang mengacu pada perbub yang di buat payung hukum pilkades,” ujarnya.Selain itu, Menurut Sekertaris Daerah Kabupaten Mempawah, Mochrizal mengatakan, bahwa pemilihan Pilkades ini tetap dilanjutkan. Pemerintah akan menawarkan solusi bahwah pemilihan ulang dianggap solusi yang baik.“Saya harap masyarakat menjaga stabilitas, keamanan yang kondusif, proses tetap dilanjutkan,” tuturnya.(daryanto)