Sanggau Borneonetv- Keraton paku Negara Tayang kamis (9/11) menggelar ritual adat mandi bedil (meriam) dan perang ketupat di simpang sungai Tayan Kabupaten Sanggau,Kalimantan Barat.
Senjata tembak berupa meriam pusaka ini dimandikan oleh sesepuh keraton paku Negaradan dihadiri para Raja se Kalimantan barat dan Bupati Sanggau Paolus Hadi Sip.MSI.
Mandi bedil dan perang ketupat merupakan simbol tolak bala atau menolak mara bahaya pada zaman dahulu kala adat istiadat ini rutin dilakukan.Acara Mandi bedil dan perang ketupat ini di laksanakan di lingkungan keraton Tayan yang berada di Desa Pedalaman.
Setelah ritual acara adat dilakukan acara dilanjutkan dengan pembukan secara seromoni oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi Sip.MSI dengam memukul Gong sebanyak lima kali.Dalam Sambutannya Bupati Sanggau mengatakan sangat mengapresiasi acara yang rutin di lakukan keraton paku Negara.Ini suatu kebanggaan buat kita semua dapat berkumpul kembali di keraton paku Negara dalam menjalankan prosesi adat.
Paolus hadi berharap pestival mandi bedil ini dapat terus dilestarikan guna mengingat sejarah yang ada di keraton paku Negara.Semoga kedepannya bisa lebih baik,sekarang bangunan keraton sudah di renovasi menggunakan dana bantuan dari pusat,semoga dapat di jaga dan dirawat bangunan sudah dibangun ini,katanya.
Sementara Raja Tayan H.Gusti Yusri menyampaikan terima kasih kepada seluruh sesepuh keraton dan masyarakat yang sudah mensukseskan acara ini.
Raja Tayan ini juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Sanggau yang sudah membantu melancarkan pembangunan keraton paku Negara dengan anggaran Milyaran rupiah.
Bapak Bupati adalah seorang pemimpin yang mempunyai jiwa kebangsaan yang harus kita dukung karena sudah banyak membantu membangun keraton Tayan,padahal beliau dalam pilkada Bupati kemarin adalah saingan dalam merebut KB 1 D,dan beliau terpilih sebagai pemenang dalam pertarungan tersebut dan terpilih menjadi Bupati,ujar Raja Tayan.(HeryvJB)
