Mempawah,BorneoneTv, Sekda Kalbar DR HM. Zeet Hamdy Assovie dianugerahi Gelar Kehormatan Kerajaan Mempawah sebagai sebagai Pengeran Mude Cakrasasmita dari Istana Amantubillah Mempawah, selasa, (14/11).
Gelar Pengeran Muda Cakra Sasmita ini diserahkan langsung oleh Sultan Mempawah ke-XIII Baginda Pangeran Ratu Mulawangsa, Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc di Keraton Amantubillah Mempawah.
DR HM Zeet Hamdy Assovie, MTM mengaku tidak menyangka kalau dirinya akan menerima gelar Pengeran Mude Cakrasasmita, dan selanjutnya tercatat sebagai Kerabat Keraton.
“Saya tidak menyangka mendapat gelar kehormatan ini, atas nama pribadi dan keluarga, terima kasih kepada kerajaan mempawah. “ ini adalah sebuah amanah, yang tentunya akan saya emban dengan baik, untuk bekerja demi kemaslahatan umat kalbar,” ucap DR HM Zeet Hamdy Assovie, MTM.
Sementara itu, Sultan Mempawah ke – XIII Baginda Pangeran Ratu Mulawangsa, Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc menuturkan penobatan terhadap kerabat keraton adalah menunjukan jika persaudaraan bukan hanya slogan.
“Semuanya ini kita lakukan agar mengingatkan kembali kita lahir tidak bisa memilih jadi suku apa, etnis apa, keyakinan apa, tapi yang penting kita satu, Indonesia. Kita buktikan, dalam kenyataan dan jangan heran doanya dari berbagai doa, dan bahasa karena Tuhan mengerti semua bahasa, itu yang paling penting,” kata Baginda Pangeran Ratu Mulawangsa, Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc.
Dengan ini, lanjut Sultan Mempawah, agar manusia ataupun masyarakat tidak lagi fanatik pada agama, namun fanatik kepada tuhan. Perbedaan jika selalu pertentangkan tidak akan selesai, bagaimana mau menjadi Indonesia, Nusantara apalagi pendamai dunia. “Mari kita buktikan seperti yang dilaksanakan hari ini,” katanya.
Kerajaan Mempawah terdiri dari berbagai suku dan keyakinan, dan yang datang saat ritual Tiana berasal dari berbagai daerah di Kalbar hingga luar negeri. “Kita ingin kedepan Kalbar menjadi suatu bentuk contoh yang baik untuk bangsa ini dan nantinya di Kalbar menular kebaikan itu di Nusantara, bahkan seperti di UUD 1945, ikut dalam perdamaian dunia,” ujarnya. (LAY).