Ketapang ,BorneoneTv,Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs Cornelis, MH mengingatkan Dewan Adat Dayak (DAD) yang dibentuk agar membantu pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.
“Segala informasi pembangunan, segala persoalan pembangunan baik pembangunan fisik, ekonomi, politik dan lain-lain bisa sampai ke masyarakat Dayak.” kata Drs Cornelis, MH yang juga Gubernur Kalbar, Minggu (19/11), ketika membuka Raker dan Pentas Seni Budaya Dayak, Musyawarah Adat V tahun 2017, di Ketapang.
Cornelis mengatakan, dengan di bentuknya organisasi Dewan Adat Dayak merupakan upaya bagaimana Dayak bisa sejajar dengan saudara-saudara yang lain.
“Kalimantan tanah subur, hebat dan kaya raya, tapi kita miskin, kita tidak menjadi tuan di negeri kita. Sekarang saja kita sudah di cap, pemilu Gubernur 2018 nanti daerah rawan adalah Kalbar. Jadi kita Dayak ini harus tunjukan, kita juga pintar, kita Dayak juga cerdas dan kita juga punya kemampuan. Begitu juga masalah ciber dan narkoba adalah ancaman bagi generasi muda. Nah, dengan adanya organisasi Dewan Adat Dayak ini, untuk membina masyarakat kita bersama dengan pemerintah,” tegas Mantan Ketua DAD Provinsi Kalbar itu.
Selain itu, Cornelis juga mengatakan, melalui DAD sebagai wadah yang menunjukan kalau masyarakat Dayak juga mampu beroganisasi. Melalui DAD menepis segala isu yang tidak benar, bagaimana anak-anak Dayak mau sekolah.
“Inilah tujuan organisasi DAD, bukan hanya bicara budaya tetapi semua aspek kehidupan manusia, dan negara sudah memberikan kesempatan, hak dan kewajiban yang sama dengan suku-suku lain di Republik Indonesia ini.” Papar Cornelis.
Sementara itu, Ketua umum Dewan Adat Dayak Kalbar, Jakius Sinyor meminta Musdat V di Kabupaten Ketapang yang pertama harus mampu meneladani dan mengesahkan pertanggunjawaban Pengurus DAD, menetapkan program kerja DAD dan menetapkan AD/ART DAD.
Ia menambahkan, pada prinsipnya adalah supaya Dayak bersatu, Dayak kuat dan Dayak jaya. “Ketiga ini yang perlu kita pahami. Bicara kuat bukan berarti kuat melawan pemerintah. Kuat berarti Dayak itu mampu melawan kemiskinan dan kebodohan. Kalau Dayak itu kuat dari segi sumber Daya Manusia.” terang Jakius.
Terkait Dayak jaya, Jakius menjelaskan tidak hanya jaya di daerah sendiri, tetapi bagaimana jaya dan mampu, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, “Untuk itu kita harus bersatu tidak boleh terkotak-kotak karena egois dan Dayak tidak terkotak-kotak karena egois sub suku serta Dayak tidak egoisme karena masalah gieografis,” jelas Mantan Kepala Dinas PU Provinsi Kalbar itu.
Jakius menegaskan, bahwa masyarakat adat Dayak adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, an memiliki hak serta kesempatan yang sama dalam segala hal termasuk ikut berfartisipasi dalam pembangunan hak untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan adat dan budaya serta menjaga hutan adat.
Oleh sebab itu azas kata Jakius lagi, dasar kedaulatan DAD Provinsi, Kabupaten/Kota maupun DAD Kecamatan, melalui musyawarah Dewan Adat Dayak. Kedaulatan tertinggi DAD Kabupaten/Kota berbeda pada salurannya melalui masyarakat adat.
Melalui program kerja DAD yang bersifat koordinasi baik koordinasi dengan MADN, DAD provinsi kabupaten/kota dan DAD Kecamatan dengan tujuan persatuan untuk seluruh masyarakat Dayak akanmampu mendorong dan memajukan pembangunan di negara Indonesia ini. (LAY).