Pontianak ,borneonetv, DPRD propinsi Kalbar menggelar rapat paripurna anggaran untuk 2018 untuk membahas anggaran pembelanjaan daerah tahun 2018 di gedung rapat DPRD provinsi pada selasa dan rabu siang berlangsung ricuh di mana rapat pembahasan angaran tersebut banyaki protres dari sejumlah anggota DPRD ,Penyertaan modal 155 milyar kepada Bank kalbar tidak sesuai skala prioritas pembangunan dan bantuan dana hibah untuk kegiatan Peneyelngaraan Pesparawi nsaional dikalar dari 125 milyar menjadi9 55 milyar tidak rasional .
Ada beberapa anggota dprd beberapa fraksi mengajukan instruksi kepada pimpinan Rapat paripurna tersebut tidak menyetujui keputusan angaran 2018 yaitu suyanto tanjung dari fraksi partai hanura dan H.Miftah dari fraksi PPP.
Anggota dprd fraksi hati nurani rakyat Suyanto tanjung mengatakan pembahasan anggaran tersbut tidak sesuai mekanisme karena para anggota DPRD tidak mendaptkan salinan rancangan APBD 2018 untuk dipelajari sebelumnya
lebih lanjut ia mengatakan dirinya dan beberapa anggota dprd lain tidak menyetujui beberapa anggaran yang dialokasikan yaitu salah satunya suntikan dana penyertaan modal untuk bank Kalbar sebesar 155 milyar yang ia nilai terlalu di paksakan ,ada apa jika fraksi lain menyetujui penyertaan modal ke bank kalbar sebesar 155 milyar ini ?Padahal kita masih perlu pendanaan untuk infrastruktur jalan didaerah kalbar yan g masih perlu pembangunan seperti di kecamatan serawai yang masih belum tersentuh pembangunan .
Rapat paripurna tersebut sempat di skorsing selama 30 menit lalu para ketua fraksi diajak untuk melakukan lobi-lobi politik untuk menyetujui laporan angaran tersebut namun beberapa fraksi walkout tidak ikut melanjutkan rapaat paripurna (.Agus)