APBD Kabupaten Landak tahun 2018 dengan komponen pendapatan sebesar Rp.1.322.738.116.570,00, PAD Kabupaten Landak sebesar Rp. 81.814.803.837,00. Belanja daerah pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.334.738.116.570,00, surplus/defisit sebesar Rp. 12 Miliar. Sedangkan pada komponen Pembiayaan yang terdiri dari penenerimaan Rp. 20 Miliar dan pengeluaran Rp. 8 Miliar. Pembiayaan Netto sebesar Rp. 12 Miliar dan Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenan adalah nol rupiah.
Bupati Landak dr Karolin Marget Natasa mengungkapkan rasa syukurnya dengan telah ditetapkannya RAPBD T.A. 2018 menjadi Perda.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah intensif dan secara sabar dan seksama memproses RAPBD Landak, sehingga RAPBD dapat kita sahkan bersama,” kata Karolin Margret Natasa di Ruang Rapat Utama Kantor DPRD Kabupaten Landak.
Dikatakannya, secara umum, Kabupaten Landak sedang menghadapi sebuah tantangan terutama di tingkat nasional adanya penurunan APBN, sehingga Landak juga mengalami situasi yang hampir sama dengan postur ABPN.
“Secara umum, memang kita menghadapi sebuah situasi yang penuh dengan tantangan, dikarenakan di tingkat nasional adanya penurunan APBN sehingga kita juga mengalami situasi yang kurang lebih sama dengan postur APBN pusat,” kata Karolin.
Jika dibandingkan tahun lalu, tambah Karolin, saat ini pendapatan Kabupaten Landak berkurang, baik dana bagi hasil maupun Dana Alokasi Umu (DAU) dari Pemerintah Pusat. Selain itu Kabupaten Landak menghadapi situasi kewajiban-kewajiban yang bertambah.
“Oleh karena itu, pembahasannya saya kira memang sangat dinasmis. Tapi saya yakin semua pihak, baik eksekutif maupun pihak DPRD tentu ingin mengutamakan tidak lain dan tidak bukan tujuannya untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.
Bupati millenial itu mengakui dengan anggaran 1,3 Triliun tidak akan mampu meng cover semua hal yang dibutuhkan. Namun disinilah peran pemerintah dan para wakil rakyat untuk mampu menyikapi tantangan tersebut.
Karolin juga menyebutkan, salah satu hal yang enak ketika menjadi pimpinan adalah mengambil keputusan. “Tidak semua keputusan itu menyenangkan. Terkadang kita harus mengambil keputusan didalam kondisi yang tidak ideal. Nah, APBD kita jauh dari ideal, Rp, 1,3 triliun dengan beban dan pengurangan pendapatan,”imbuh Karolin.
Dijelaskannya, APBD Kabupaten Landak dengan total Rp. 1,3 triliun merupakan sebuah ujian yang sedang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Landak beserta jajaran Legislatif.
“Saya berharap mudah-mudahan keputusan kita hari ini merupakan keputusan terbaik yang dapat kita buat untuk Kabupaten Landak dan rakyat Landak. Dengan dana tersebut, mudah-mudahan ada prioritas-prioritas yang bisa kita selesaikan,” pungkas Karolin. (Lay).