Mempawah – Borneonetv, Pemerintah Kabupaten Mempawah komit pada upaya penanggulangan HIV/AIDS. Sejumlah langkah telah diambil, di antaranya membentuk Komisi Penanggulangan AIDS yang telah bekerja aktif menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional. Salah satunya dengan membentuk layanan VCT.
“VCT ini adalah layanan dukungan klinik yang bersahabat dengan orang dengan HIV AIDS atau ODHA, di mana VCT telah bekerja dengan baik dan memadai,” kata Wakil Bupati Gusti Ramlana saat menghadiri pertemuan close meeting ODHA di Aula Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rubini Mempawah, pekan lalu.
Ramlana menyatakan VCT sangat penting. Karena merupakan pintu masuk ke seluruh layanan HIV/AIDS. Selain itu, VCT fokus mendukung kebutuhan klien baik yang hasil tesnya positif maupun negatif. Dukungan tersebut di antaranya berupa dukungan perubahan perilaku, dukungan mental, dukungan terapi ARV, dan pemahaman faktual dan terkini atas HIV/AIDS. “VCT merupakan pendekatan menyeluruh baik kesehatan fisik maupun mental dan bisa mengurangi stigma negatif masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya lagi, Ramlana menegaskan, VCT akan memudahkan akses ke berbagai pelayananan yang dibutuhkan klien baik kesehatan maupun psikososial. Menurut Ramlana, masalah HIV/AIDS harus ditanggapi secara komprehensif dengan semangat penghargaan terhadap hak asasi manusia.Pengobatan HIV yang berhasil akan membuka jalan bagi pencegahan HIV yang lebih efektif. Menurutnya, upaya penghentian penyebaran HIV/AIDS hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan ruang lingkup dan skala tindakan pencegahan tersebut. Untuk itu, strategi yang diambil harus melibatkan semua orang yang terlibat, termasuk generasi muda.
“Generasi muda ini merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS dan terjadinya penularan baru tertinggi pada kelompok ini hampir di setiap negara,” ujarnya.
Dalam konteks Kabupaten Mempawah, Ramlana menilai Mempawah secara geografis seharusnya terbilang aman dalam persoalan HIV/AIDS. Namun fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Penyebaran HIV/AIDS ternyata cukup tinggi dan mengkhawatirkan. “Jadi masalah HIV/AIDS ini bukan hanya masalah medik dari penyakit menular semata, akan tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menyangkut semua aspek kehidupan manusia baik medik, psikologik, sosial, maupun budaya,” paparnya.
Kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), Ramlana meminta untuk tidak berputus asa. Dirinya berpesan agar ODHA tetap bersemangat menjalani hidup dan terus bermanfaat bagi lingkungan dan daerah. Ia mengingatkan ODHA untuk taat kepada norma-norma yang ada di masyarakat. Baik norma agama maupun aturan negara.
“Sehingga kita tidak berurusan dengan pihak-pihak pengadil, baik di dunia maupun di akhirat. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucapnya berpesan. (yanto)