Menurut Cornelis, tujuan Yayasan Singkawang Cultural Center (SCC) ini secara sederhana, mengingatkan kembali kepada kenyataan bahwa Negara Republik Indonesia Berbhineka Tunggal Ika. Negara yang multi etnis, kultur dan tentunya juga multi budaya. Kondisi ini pada satu sisi menjadi ancaman bahkan perpecahan bagi tatanan keharmonisan kehidupan, kalau semua tidak mampu mengelola perbedaan ini menjadi suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari atau ditolak. Karena perbedaan ini adalah karunia Tuhan yang maha esa.
“Perbedaan agama, suku, ras, adat istiadat dan bahasa akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa kalau semua mampu menerima dan mengelola perbedaan itu sendiri.” ujar mantan Bupati Landak itu.
Ketua Panitia Presmian Singkawang Cultural Center (SCC), Suyono Adisaputra mengatakan gedung SCC merupakan gedung lama yang diubah menjadi rumah budaya Kota Singkawang yang memperlihatkan kekayaan alam budaya, manusia, kuliner, pariwisata, seni dan potensi-potensi Kota Singkawang.
Terdapat tiga area utama di dalam gedung ini yakni area pameran, sovenir dan kuliner, ada juga galeri ap Go Meh.
Singkawang Cultural Center adalah bangunan pusat pembina dan promosi seni dan budaya Singkawang. Sebuah ruang berkumpul untjk memperkuat ikatan masyarakat dengan melakukan kegiatan seni, budaya dan saling berbagi ilmu.
Walikota Singkawang Thja Chui Mie mengajak masyarajat kota Singkawang tanpa terkecuali untuk selalu kompak menuju Singkawang Hebat dengan mengoptimalkan setiap potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Singkawang. (LAY).