Ketapang,Borneonetv. – Awaldi Kades Desa Belaban 7 Kecamatan Tumbang Titi,”mengatakan bahwa Pembangunan Jalan Desa Belaban 7 di Kabupaten ketapang yang di bangun pada anggaran 2016 /2017 ini tidak ada masalah sedikitpun.
Tanpa rasa ragu Awaldi, menjelaskan mengenai Pembangunan jalan Desa Belaban 7 tersebut”, melalui,HP.menggunakan dana Suakelola,pada tahun 2016/2017.
Dengan anggaran sebesar satu miliar lebih, jalan Desa Belaban 7 Kecamatan tumbang titi tersebut,di bangun dengan panjang satu kilo meter tahun 2017, ungkapnya pada saat di hubungi Via,HP, Selasa 20/3 beberapa waktu lalu tuturnya.
Salah satu sumber yang memberikan keterangan namun,enggan menyebutkan namanya,jalan tersebut di bangun sepanjang satu kilo meter dengan menggunakan Dana Suakelola tahun 2016/2017 sebesar satu miliar lebih,” dan belum beberapa bulan, jalan Desa belaban 7 Kecamatan tumbang Titi,tersebut sudah hancur, “ujarnya dengan Ketusnya”.
Di katakannya juga setelah jalan tersebut hancur di lakukanlah penimbunan dengan menggunakan tanah latrit. dari CSR Perusahaan entah dalam bentuk sumbangan atau pembelian tentu belum ada kejelasan masalah timbun tersebut ungkapnya.
Selain itu juga,”Jalan yang di bangun tanpa memikirkan kualitas dan kuantitas serta mutu yang tertuang dalam rap atau standar yang baik, sehingga belum berapa lama jalan Desa Belaban 7.Kecamatan Tumbang Titi,sudah hancur sehingga di timbun dengan tanah latrit CSR perusahaan.
Berbeda denga apa yang di sampaikan oleh Raden.Sabran,”Sekcam Kecamatan Tumbang Titi ini, pembangunan jalan tersebut menggunakan dana swakelola dengan pagu dana 1 miliar lebih pada anggaran tahun 2016/2017, pengerjaaan jalan tersebut di serahkan ke CV yang di duga milik keluarga sang Kades.
Di duga sang Kades melakukan monopoli kekuasaan yang dia miliki dengan cara, menggunakan CV milik keluarga untuk mengerjakan jalan desa Belaban 7 ini, jalan tersebut menggunakan dana swakelola pada tahun anggaran 2016/2017
Belum berapa lama di bangun, lucunya jalan tersebut kita sudah tidak kelihatan lagi karna di timbun dengan tanah latrit milik perusahaan, tuturnya.
Ia sempat meragukan pembangunan tersebut dana satu miliar lebih hanya di bangunkan ke jalan dengan panjang 1 kilo meter saja, “dan ada juga pembangunan lapensinset namun tidak seberapa” ketusnya.(Asmun)