Sekadau-BorneoneTV.Persoalan petani sepertinya tak kunjung habis-habisnya. Seperti yang dialami petani padi di daerah Kabupaten Sekadau. Lantaran tidak mendapat pupuk subsidi, dan untuk membeli pupuk non subsidi terlalu mahal, akhirnya menggunakan garam untuk menyuburi padinya.
“Subsidi tidak dapat, pupuk non subsidi terlalu mahal, makanya saya menggunakan garam untuk pengganti pupuk dipertaniannya. Tahun lalu memang pernah menggunakan urea pelangi pupuk non subsidi hasilnya bagus dan besar-besar padinya tapi tahun ini tak mampu membeli pupuknya. Berharap pupuk subsidi tapi tidak ada dapat sama sekali,” kata Masni (31), salah satu petani Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir, yang ditemui, Rabu (28/2).
Walau padai yang digarapnya seluas kurang lebih 1 hektar, namun permasalahan pupuk menjadi hasil buah padinya tidak subur, bahkan kecil-kecil.
“Untuk tahun ini hasilnya tidak memuaskan, karena buah padinya kecil-kecil karena tidak mampu membeli pupuk non subsidi,” keluh Masni.
Untuk itu Masni berharap, agar pemerintah daerah bisa membantu pupuk subsidi. Karena padi yang digarapnya merupakan mata pencariannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (boy)