Pelayanan RS bagi ASN Masih Dinomor Duakan.

Pontianak-BorneoneTV. Pj. Gubernur Kalbar Dody Riadmadji mengatakan, selama ini pelayanan BPJS Kesehatan terhadap Apartur Sipil Negara (ASN) dinilai sudah cukup baik, meskipun demikian masih didengar adanya komplain atau keluhan dari sebagian ASN, karena merasa bahwa pelayanan di rumah sakit bagi ASN masih dinomorduakan.

Hal ini kata Dody, tidak boleh terjadi, apabila petugas medis dan paramedis di rumah sakit menyadari bahwa sebenarnya para petugas medis dan paramedis adalah anggota Korpri, yang sudah semestinya sesama anggota Korpri bahu membahu, saling membantu saling menolong dan bersinergi.

“Dihimbau kepada ASN di manapun bertugas agar selalu meningkatkan solidaritas dan kesetiakawanan Korps, sehingga dapat menumbuh kembangkan solidaritas bagi segenap anggota Korpri termasuk dalam pelayanan kesehatan,” kata Pj Gubernur Kalbar, Kamis (1/3), dalam sambutan yang  disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar Syarif Yusniarsyah Syahab, saat membuka sarasehan.

Untuk itu Dody berharap, agar kepada jajaran BPJS Kesehatan agar kerja sama yang telah baik ini dapat diteruskan dan ditingkatkan dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anggota Korpri dan keluarganya
Terutama generasi general chek up kepada para ASN sebagai upaya pencegahan, bukan kuratif atau penyembuhan.

Sementara itu Direktur Perluasan dan pelayanan peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, menjelaskan, sebenarnya KORPRI merupakan peserta yang telah menjadi mitra baik bagi BPJS Kesehatan, dan merupakan peserta yang harus diedukasi dan update terkait dengan kebijakan terbaru BPJS Kesehatan, tujuannya agar peserta dapat memperoleh manfaat sesuai dengan haknya serta melalui prosedur yang benar. Karena katanya, banyak kasus yang berkembang diakibatkan peserta yang tidak mengikuti prosedur yang berlaku, baik itu karena ketidak tahuan ataupun yang lainnya dengan meningkatkan frekuensi sosialisasi, harapannya kasus-kasus tersebut dapat diminimalisir.

Menurut Andayani, system pelayanan kesehatan di era BPJS Kesehatan, mengutamakan optimalisasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti Puskesmas, klinik pratama, maupun dokter praktek perorangan yang  bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga FKTP bukan hanya berfungsi sebagai pembuat rujukan semata.

Melalui mekanisme pelayanan kesehatan berjenjang tersebut, Andayani berharap, FKTP dapat menjalankan perannya secara signifikan dan konprehensif, maka dapat merubah paradigma bahwa FKTP hanya tempat untuk meminta rujukan saja.
“kalau bisa ditangani di Puskesmas, kenapa harus pergi kerumah sakit, kecuali pasien peserta BPJS Kesehatan tersebut perlu penanganan spesialistik, baru dirujuk kerumah sakit,” jelasnya.

Menurut Andayani BPJS Kesehatan terus berupaya melakukan sosialisasi baik langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat, termasuk pemberian edukasi guna lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan. (lay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: