Sekadau-BorneoneTV. Kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Sekadau yang sudah berlangsung selama ini membuat para petani menjadi resah. Petani menunjut agar pemerintah daerah dapat menyelesaikan mafia pupuk ini dengan cepat dan tepat.
“Bukan rahasia umum lagi tentang dugaan adanya mafia pupuk diwilayah kita ini. Bukan hanya pupuk subsidi untuk petani Pajale saja yang kita ketahui, beberapa tahun belakangan ini ada yang tidak kebagian pupuk, petani sawit juga terkadang kesulitan mendapatkanya,” kata Bernadus Mohtar, Ketua Serikat Petani Kebun Sawit (SPKS) Kabupaten Sekadau, Sabtu (10/3).
Pria yang akrab disapa Tonton ini menambahkan, ia juga mendapat laporan yang masuk bahwa ada istilah tebus DO atau Delivery Order untuk mendapatkan pupuk tersebut, sehingga pupuk yang datang ke petani harganya cukup tinggi, bahkan naik berapa kali lipat di atas harga HET. Padahal menurutnya, sesuai dengan aturan pupuk bersubsidi sudah jelas harus sesuai dengan HET atau Harga Eceran Tertinggi.
Untuk itu, Tonton berharap, pihak terkait turun kelapangan untuk melihat dan mendengar langsung dari para petani serta melakukan pengecekan ke pengecer, serta distributor pupuk di wilayah Kabupaten Sekadau.
“Kita minta semua pihak terkait bisa sama-sama mengawasi pendistribusian pupuk subsidi untuk petani Sekadau. Khususnya pupuk bersubsidi itu agar dapat tepat sasaran kepada petani atau kelompok tani yang benar – benar membutuhkannya. Jangan sampai memberikan ruang gerak mafia pupuk yang mengumpulkan RDKK, tapi kelompok yang mengajukan serta nama-namanya yang tertera di RDKK tersebut, tidak mendapatkan pupuk, justru dijual ke pihak lain,” harap Tonton.(boy)