banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600
Kalbar  

Kualitas Pelayanan RSUD Mempawah Rendah

banner 120x600

Mempawah-BorneoneTV. Kegiatan kampanye Dialogis Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa di Kabupaten Mempawah, Minggu (11/3) lalu,  menemukan komentar yang mengejutkan dari warga. Dimana  sebagian besar masyarakat banyak yang mengeluhkan rendahnya kualitas pelayanan Rumah Sakit Daerah setemapat.

Untuk itu warga berharap pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, Demokrat, PKPI dan Partai Perindo ini dapat segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Jelas kami mengeluhkan pelayanan RSUD Mempawah yang buruk. Karena ketika pasien berobat ke RSUD Mempawah ini  lebih sering dirujuk ke RSUD Abdul Aziz Singkawang atau RSUD Soedarso Pontianak. Harapan kami kedepan kalau Ibu duduk, Rumah Sakit Mempawah ini harus disejahterakan. Walaupun bangunannya kurang bagus, yang penting pelayanannya harus bagus,” kata Jamri, warga Desa Pasir Panjang.

Hal senada dikeluhkan Iyas, warga Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh. Bahkan, Iyas menyebutkan RSUD Mempawah tidak ubahnya seperti ambulance yang hanya berfungsi antar jemput pasien.

“RSUD Mempawah itu seperti ambulance, ketika ada pasien yang berobat, hanya bisa dirujuk saja. Kalau tidak ke Singkawang, ya ke Rumah Sakit yang ada di Pontianak,” tutur Iyas.

Lain hal dengan Mariana, warga Desa Terap Kecamatan Toho. ketika membagikan pengalamannya berobat di RSUD Mempawah, wanita paruh baya itu menceritakan proses yang dilaluinya cukup rumit ketika berobat di RSUD Mempawah sebagai pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan.

“Kalau pake BPJS itu rumit urusannya. Makanya saya sekarang lebih memilih berobat menggunakan jalur umum. Biasanya saya langsung berobat ke RS Antonius Pontianak,” ujar Mariana.

Menyikapi hal tersebut, Karolin menjelaskan kewenangan untuk memperbaiki kualitas pelayanan RSUD Mempawah bukan berada ditangan seorang Gubernur akan tetapi lebih tepatnya berada di tangan bupati.

“Kami juga sudah menjelaskan bahwa rumah sakit ditingkat Kabupaten/Kota merupakan tanggung jawab Bupati dan Walikota, tetapi Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Khusus seperti RSUD Soedarso dan RSJ itu merupakan tanggung jawab Gubernur,” kata Karolin.

Ketika masyarakat Kalbar mempercayakannya menjadi Gubernur Kalbar, Karolin berjanji akan meningkatkan kualitas pelayanan dan jenis pelayanan yang dapat diakses di RSUD Soedarso menjadi prioritas dan perhatian pihaknya.

“Bukan hanya menambah jumlah tempat tidur, tetapi bagaimana kedepannya agar semakin berkualitas pelayanan yang diberikan kemudian berpihak kepada masyarakat yang tidak mampu. Itu yang paling penting dalam pelayanan kesehatan,” tuturnya.

Meskipun RSUD ditingkat Kabupaten/Kota bukan menjadi tanggung jawab seorang Gubernur, Karolin mengatakan tugas seorang Gubernur dapat memberikan teguran langsung kepada Bupati/Walikota yang tidak memperhatikan kondisi RSUD setempat.

“Jika dipercayakan menjadi Gubernur, saya bisa melakukan teguran langsung kepada Bupati/Walikota untuk memperbaiki kualitas pelayanan di RSUD masing-masing. Tidak menutup kemungkinan saya juga dapat menurunkan tim yang bertugas melakukan evaluasi terhadap RSUD tersebut,” cetusnya. (Lay).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: