Pontianak, BorneoneTV. Tepat pukul 11.50 wib pada hari Rabu (21/3) siang matahari mencapai titik kulminasinya yang tepat berada di garis khatulistiwa. Namun pada saat itu setiap objek apapun akan tanpa bayangan.
Fenomena ini terjadi di Kota Pontianak yang sejak dulu telah dibangun Tugu Khatulistiwa sebagai titik kulminasi di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara.
Pemerintah pun menetapkan fenomena alam ini sebagai Hari Tanpa Bayangan yang saban tahunnya diperingati dengan berbagai kegiatan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni mendirikan telur. Alhasil, telur itu berdiri tegak dan tanpa bayangan di sekitarnya.
Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri masyarakat Pontianak termasuk sejumlah wisatawan asing uang ingin menyaksikan langsung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pontianak Sy Saleh, menyebutkan untuk tahun ini kegiatan yang digelar berbeda dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini menampilkan planetarium mini dari LAPAN. Selain pameran, festival kulminasi, ceramah dan doa,” ungkapnya.
Menurut Saleh, kegiatan yang digelar sebagai ajang edukasi untuk masyarakat umum termasuk pelajar sehingga dapat mengetahui fenomena alam yang menjadi daya tarik bagi Kota Pontianak.
Sementara itu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ambil bagian di Hari Tanpa Bayangan tersebut.
Selain menampilkan planetarium, juga menerbangkan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari salah satu lab. Pesawat ini disebut-sebut dapat melakukan pemotretan dari atas langit.(rob)