Sanggau, BorneoneTV. Masyarakat Sanggau diimbau untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah (DBD) yang terjangkiti gigitan nyamuk Aedes Aegypti dengan menularkan virus Dengue.
Apalagi di tahun 2018 ini, Dinas Kesehatan Sanggau mencatat jumlah kasus DBD di Sanggau telah mencapai 49 kasus, satu diantaranya telah makan korban jiwa meninggal dunia.
“Dalam pekan ini DBD kembali memakan korban 1 orang pasien meninggal dunia terserang DBD,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sanggau, Sarimin Sitepu.
Terjadinya kasus DBD dikatakannya berhubungan erat dengan beberapa faktor, antara lain lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes. Kesadaran masyarakat yang masih kurang mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Serta meningkatnya mobilitas penduduk.
“Karenaitu untuk pengendaliannya peran serta masyarakat sangat diharapkan,” imbaunya.
Dinas Kesehatan sendiri lanjut Sarimin telah membuat program Laskar Berlian Anak Sekolah untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus.
“Tugas Laskar Berlian mencegah dan memantau rumahnya sendiri terhadap jentik dengan melakukan PSN 3M Plus. Kita juga memantau sekali seminggu dan mengisi blanko yang sudah disiapkan dan melaporkan hasil kegiatan ke guru UKS sekali sebulan dan dilaporkan ke Puskesmas terdekat,” terangnya.
Hasil kegiatan itu untuk mengetahui Angka Bebas Jentik se Kabupaten Sanggau.(Her)