Sintang, BorneoneTV. Ternyata tiga bersaudara yang menderita lumpuh layu yang dirawat di RSUD Sintang telah menderita sejak masih balita.
Berikut fakta-fakta derita para bocah ini yang diceritakan Srimancong, sang ayah saat ditemui di RSUD Sintang.
Putra sulungnya, Roni saat berusia empat tahun kondisinya masih sehat. Namun tiba-tiba menginjak usia lima tahun gejal mulai muncul. Urat saraf Roni mulai menyerang di sekujur kaki membuat putra sulungnya tak mampu berdiri.
“Awalnya bisa jalan tapi lambat laun jalannya semakin hari semakin lemah. Setelah itu langsung lumpuh,” cerita Srimancong ayah Roni.
Dengan kondisi tersebut sirna sudah masa emas putra sulung dari bapak Srimancong tersebut setelah saraf ototnya tidak bekerja dengan baik. Rencana Srimancong untuk menyekolahkan anaknya sirna sudah.
“Di usia tujuh tahun anak sulung saya ini sudah benar-benar lumpuh. Badannya pun lambat laun mulai mengeruk tidak bisa lagi digerakan,“ tuturnya.
Kondisi serupa juga terjadi terhadap dua anaknya, Marsianus dan Aprilio.
Sejak itu Srimancong dan Ana Seleh telah berupaya keras agar anak-anaknya bisa sembuh. Sehingga membawa Roni untuk mendapatkan pengobatan mulai dari puskesmas hingga ke rumah sakit.
Namun mereka terkendala biaya pengobatan. Baik Srimancong Ana Seleh pun pasrah menghadapi cobaan itu.
“Kami hanya bisa bersyukur karena melalui BPJS lah yang membiayai semua perawatan ketiga anak kami ini,” ucapnya.
Selama itu pula, sang ibu Ana Seleh terus melakukan perawatan terhadap anak-anaknya.
“Ini aja bingung, padi belum dipanen. Kemarin pergi mendadak. Cuma bawa baju dua helai,” ucapnya.
“Kami pasrah dan berusaha untuk mengobati. Yang kecil mumpung masih belum terlambat kami jaga terus kakinya. Supaya tidak nekuk waktu tidur juga agar tidak dimiringkan,” ujarnya.(rby)