Pontianak, BorneoneTV. Kepala Bappeda Kalbar Drs. Ahi, MT memaparkan sejumlah isu strategis di Musrenbang RKPD Provinsi Kalbar tahun 2019.
Isu strategis itu antara lain pengembangan wawasan kebangsaan dan budaya daerah, peningkatan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur wilayah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan minimalisasi kesenjangan, peningkatan kualitas demokrasi dan pemerintahan daerah serta degradasi lingkungan dan deforestasi.
“Selain itu kebijakan pembangunan untuk tahun 2019 memasuki periode transaksi yaitu dalam tahapan pemantapan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya mewakil Sekda Kalbar saat membuka Musrenbang RKPD Kalbar, Selasa (3/4).
Menurutnya terdapat empat indikator makro pembangunan terkait dengan pencapaian visi dan misi pembangunan Kalbar dalam RPJMD 2013-2019 yakni, peningkatan IPM, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, penurunan prosentase jumlah penduduk miskin.
“Untuk IPM Kalbar terus mengalami kemajuan sejak tahun 2016 mencapai 65,88 meningkat 0,29 poin disbanding dengan IPM pada tahun 2015 sebesar 65,59 termasuk pertumbuhan ekonomi Kalbar pada periode tahun 2013-2017 menunjukkan trend yang fluktuatif sempat menurun di tahun 2014 dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2016, walaupun kembali melambat di tahun 2017, yang tumbuh sebesar 5,17 persen,” terangnya.
Pertumbuhan tersebut didukung dengan membaiknya nilai ekspor sebesar 43,65 persen. Demikian pula dengan jumlah angka kemiskinan di Kalbar selama periode 2013-2017 menunjukkan trend yang menurun dari 8,74 persen pada tahun 2013, menurun manjadi 7,86 persen pada periode 2017.
Demikian pula untuk tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2016 angka TPT kalbar pada periode agustus 2017 sebesar 4,36 persenb atau naik 0,13 persen terhadap keadaan agustus 2016 sebesar 4,23 persen.
“Kami berharap Pra Musrenbang RKPD ini dapat menghasilkan kesepakatan usulan-usulan program dari perangkat daerah dan menumbuhkan kesamaan pandangan dan harapan dari seluruh pelaku pembangunan dalam memdukan strategi kebijakan, program dan kegiatan prioritas,” harapnya.(Lay)